RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Suatu Produk Berbasis Produksi Make To Stock (Studi Kasus : PT. Indofoot Sukses Makmur, Bogasari Flour Mills Surabaya) |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Susanti |
Subject(s) | Performance Measurement |
Classification | 658.151 1 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2002 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Dewasa ini permasalahan manajemen supply chain menjadi salah satu issue penting yang menjadi perhatian bagi perusahaan-perusahaan yang ingin terus meningkatkan kepuasan kustomer, menghemat pengeluaran (mengurangi biaya), serta meningkatkan utilitas pembayarannya (asset utilization). Tujuan dari manajemen supply chain adalah untuk meminimasi biaya yang dikeluarkan dalam sistem dengan mencapai service level yang diinginkan, namun disisi lain juga perlu diciptakan ketanggapan (responsiveness) yang tinggi terhadap permintaan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut, supply chain harus memiliki kinerja yang baik. Hal tersebut berarti bahwa diperlukan adanya suatu sistem pengukuran kinerja (performansi) supply chain. Pengukuran ini penting dilakukan untuk mengontrol perilaku secara langsung dan performansi supply chain secara tidak langsung, menjamin perusahaan bergerak maju untuk mencapai tujuan (objektif) supply chainnya, menghindarkan terjadinya degradasi supply chain, serta menghindarkan terjadinya kehilangan konsumen atau penurunan performansi finansial. Tugas akhir ini secara khusus membahas mengenai pengukuran performansi supply chain produk pada suatu perusahaan yang memiliki karakteristik produksi Make-To-Stock. Perusahaan yang diteliti adalah produsen tepung terigu PT. Indofood Sukses Makmur, Bogasari Flour Mills, Surabaya. Penelitian diawali dengan pembuatan framework yang didasarkan pada fungsi-fungsi dasar dalam supply chain, yaitu Plan, Source, Make, Deliver, dan Return, dengan ukuran utama dilihat dari segi Reliability, Responsiveness, Flexibility, Cost, dan Asset. Kemudian framework awal disesuaikan dengan kondisi perusahaan, sehingga akhirnya terbentuk framework akhir yang digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja. Hasil pengolahan yang didapat kemudian diinterpretasikan dengan membuat empat kuadran, dimana banyak metrik (indikator performansi) yang berkumpul di kuadran kanan bawah, yang artinya banyak indikator performansi yang nilainya masih jelek, akan tetapi tidak begitu penting pengaruhnya bagi kinerja supply chain. Namun disamping itu, sejumlah indikator berada di kuadran kanan atas, yaitu indikator yang sifatnya urgent tetapi nilainya masih jelek. Hal ini berarti bahwa perusahaan harus berkonsentrasi untuk meningkatkan nilai dari indikator-indikator tersebut untuk memperoleh nilai kinerja supply chain yang lebih baik. Kata kunci : Supply Chain, Pengukuran Kinerja |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |