RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Penerapan Reability Centeret Maintenance Dalam Merencanakan Kegiatan Perawatan Yang Optimal ( Studi Kasus : Mesin Bending Arc Tube Pada Line Production LCS,PT.X) |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Bagus Indra Saputro |
Subject(s) | Reliability |
Classification | 520.004 52 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2002 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Dalam mencapai produktivitas untuk menghasilkan profit yang tinggi, suatu perusahaan harus melakukan usaha untuk meningkatkan ketersediaan peralatan proses produksi. Suatu proses produksi akan berjalan dengan baik jika didukung oleh perawatan yang baik terhadap peralatan atau komponen pada sistem tempat kegiatan produksi tersebut dilakukan. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini berkaitan dengan pengembangan sistem perawatan PT. X, yang bergerak dalam bidang industri manufaktur khususnya produksi lampu. Fokus penelitian ini adalah perawatan pada mesin bending arc tube yang merupakan salah satu peralatan pada lantai produksi PT. X pada divisi lampu Light Capsule Super (LCS). Metodologi yang digunakan untuk mendapatkan kegiatan perawatan yang optimal ditinjau dari minimasi biaya perawatan adalah Reliability Centered Maintenance (RCM). Metodologi RCM terdiri dari analisa kualitatif yaitu dengan analisa Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Decision Diagram untuk menentukan jenis kegiatan perawatan, dan analisa kuantitatif untuk menentukan interval perawatan yang optimal. Secara umum data-data yang diperlukan dalam analisa ini adalah data kerusakan komponen dan kegiatan perawatan yang ada pada mesin bending arc tube, yang dicatat dalam bentuk Machine History Record dan Maintenance Activity Report. Data-data lain diperoleh dari wawancara dengan pihak manajemen perawatan PT. X, divisi lampu Light Capsule Super (LCS). Hasil dari analisa kualitatif adalah dari 11 komponen / unit yang diteliti, 10 komponen memungkinkan untuk dilakukan scheduled on-condition task sedangkan sisanya dapat dirawat dengan menggunakan jenis kegiatan scheduled discard task. Sedangkan dari analisa kuantitatif didapat bahwa dengan interval perawatan yang baru maka akan terjadi penurunan biaya perawatan dan kenaikan availability dari 11 komponen yang diteliti. Penurunan biaya perawatan terbesar terdapat pada komponen sensor, yaitu sebesar Rp.18.954 / jam dengan mengubah interval perawatan dari setiap 424 jam operasi menjadi tiap 332 jam operasi. Sedangkan pada urutan kedua adalah driving unit, kemudian diikuti oleh komponen cam dan chuck. Untuk mengurangi frekuensi perawatan yang tinggi yang disebabkan oleh penjadwalan komponen secara individual, maka dilakukan penjadwalan perawatan komponen secara berkelompok, sehingga pada akhirnya dapat mereduksi biaya akibat down time. Kata Kunci: Profit, Ketersediaan Sistem, Reliability Centered Maintenance, Failure Mode and Effect Analysis, Decision Diagram, Analisa Kuantitatif |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Maria Anityasari, ST.,ME. |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |