RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Kebijakan Order Splitting Dengan Dual Sourcing Dalam Pemenuhan Kebutuhan Item (Studi Kasus : di PT. Philips Ralin Electronics Surabaya Indonesia) |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Yuniar Wuwuh Tri Prasetyo |
Subject(s) | INVENTORY CONTROL Logistic SUPPLY CHAIN |
Classification | 658.787 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2003 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Perusahaan dengan demand produk yang sangat tinggi dan hanya mempunyai single supplier yang memenuhi kebutuhan materialnya sangat menjaga terpasoknya kebutuhan item–item untuk pembuatan produknya. Keberadaan satu supplier untuk item dengan demand yang sangat tinggi namun waktu lead time dalam pemenuhan pesanan tidak menentu akan menyebabkan kesulitan bagi perusahaan dalam mengendalikan tingkat persediaan dan dapat menambah total biaya inventory. Kebutuhan lebih dari satu supplier juga diperlukan proporsi order yang tepat. Keadaan ini juga dialami oleh PT. Philips terutama untuk item packaging dimana kebutuhan sangat tinggi dan belum ada pembagian proporsi order yang tepat hanya berdasar pada kebijakan fifty-fifty yaitu sama rata pada kedua supplier. Sebuah metode yang dikembangkan oleh Tyworth et al. (1999), dalam ruang lingkup continuous review inventory mencoba untuk menghasilkan proporsi order kepada dua supplier (f), reorder point (s), dan quantity order (Q) yang tepat agar dapat menekan total biaya inventory. Dengan metode ini dapat dicari solusi untuk s,Q, dan f yang memperhatikan sifat probabilistik lead time dari masing-masing supplier. Dengan simulasi montecarlo maka dicoba dibandingkan antara kebijakan perusahaan dengan metode usulan. Keefektifan model ini juga dicoba dengan menggunakannya pada data yang bersifat lumpy dan data yang berdasarkan konsumsi harian. Hasil studi menunjukkan bahwa dengan metode ini dapat menekan biaya inventori untuk item packaging TLD 18W/36W E sebesar 3,26% dan untuk item packaging TL 20/40W sebesar 2,13%. Dan hasil studi juga menunjukkan bahwa model ini hanya efektif bila digunakan pada data yang tidak bersifat lumpy. Keyword : order splitting, inventory, supply chain. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |