RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
| Title | Pengukuran Kualitas dan Perbaikan Proses Pembuatan Filter Rokok dengan Menggunakan Pendekatan Six Sigma |
| Edition | |
| Call Number | |
| ISBN/ISSN | |
| Author(s) | Iis Hermawati |
| Subject(s) | Quality Management |
| Classification | 658.52 |
| Series Title | GMD | Tugas Akhir |
| Language | Indonesia |
| Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
| Publishing Year | 2003 |
| Publishing Place | Surabaya |
| Collation | |
| Abstract/Notes | |
| Specific Detail Info | Kualitas suatu produk merupakan salah satu kriteria yang menjadi pertimbangan pelanggan dalam memilih produk. Kualitas juga merupakan salah satu indikator penting bagi perusahaan untuk dapat eksis di tengah ketatnya persaingan dalam dunia industri. Kualitas suatu produk dibangun oleh perusahaan dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan customer (Voice of Customer) karena suatu industri tidak akan eksis apabila produk yang dibuat tidak sesuai dengan keinginan customer. PT Filtrona Indonesia merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam pembuatan filter rokok. Filter-filter tersebut akan digunakan sebagai salah satu komponen pembuatan rokok. Saat ini perusahaan rokok mulai banyak yang memiliki mesin plugmaker sendiri. Untuk itu perusahaan ini harus bisa bersaing dalam mempertahankan customer dengan melakukan efisiensi bahan baku. Bahan baku utama filter adalah tow yang bentuknya menyerupai kain kasa yang terbuat dari serat kayu. Sebagai bahan baku utama tentunya tow akan menghabiskan biaya produksi yang terbesar, sehingga perlu perlu dicari suatu solusi untuk melakukan efisiensi tow. Karakteristik kualitas filter rokok yang paling penting bagi customer adalah pressure drop (PD). Sehingga penelitian ini difokuskan pada pengurangan variabilitas PD. Proses yang baik adalah proses yang dapat menghasilkan filter dengan variabilitas rendah, dalam arti variansi antara satu filter dengan lainnya hampir sama. Adanya variabilitas pada filter akan mengakibatkan variansi pada rasa rokok. Filter yang memiliki PD tinggi akan menghasilkan reduksi tar dan nikotin yang tinggi, sehingga tembakau pada rokok akan terasa hambar. Sedangkan PD yang terlalu rendah akan mengakibatkan rokok terasa pekat karena rendahnya reduksi tar dan nikotin yang dapat dilakukan oleh filter. Proses perbaikan dilakukan dengan menggunakan siklus DMAIC (define, measure, analyze, improve and control) six sigma sebagai framework. Pada tahap define dilakukan pendefinisaian masalah beserta tujuan, pemilihan produk yang menjadi fokus penelitian dan critiqal to quality (CTQ). Pada tahap measure dilakukan pengukuran proses sebagai baseline kinerja. Tahap analyze bertujuan untuk menentukan kapabilitas proses dan menentukan penyebab terjadinya variabilitas PD. Setelah akar penyebab permasalahan teridentifikasi, maka perlu dilakukan penetapan rencana tindakan (action plan) untuk melaksanakan peningkatan kualitas six sigma. Proses improve dilakukan dengan menggunakan desain eksperimen taguchi. Kombinasi optimum yang dihasilkan adalah tekanan pretension roll sebesar 1,2 psi, speed ratio sebesar 1,33, dan garniture gap sebesar 1,35 mm. Tahap akhir dari six sigma adalah tahap control, bertujuan untuk memastikan apakah proses yang dilakukan sesuai dengan kombinasi optimum yang didapatkan dari proses improve. Kata Kunci : Variabilitas PD, Six Sigma, Taguchi |
| Image |  |
| File Attachment | LOADING LIST... |
| Pembimbing | Ir. Hari Supriyanto, MSIE |
| Volume | 1 |
| Availability | LOADING LIST... |
| Back To Previous |