RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Evaluasi Penerapan Vendor Managed Inventory dan Perancangan Kontrak Kerjasama Pelaksanaanya (Studi Kasus di PT. Filtrona Indonesia) |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Bagus Dewa Brata |
Subject(s) | Logistic Management Vendor Managed Inventory |
Classification | 658.7 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2003 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Manajemen persediaan merupakan suatu aspek yang penting untuk menunjang keberhasilan manajemen supply chain. Persediaan memerlukan pengaturan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan permasalahan seperti kelebihan ataupun kekurangan stock. Kelebihan persediaan akan mengakibatkan biaya persediaan dan resiko kerusakan semakin meningkat. Sedangkan kekurangan persediaan akan mengakibatkan perusahaan kehilangan pelanggan atau juga dapat membuat terhambatnya proses produksi bila persediaannya berupa bahan baku. Untuk itu diperlukan manajemen persediaan yang sedemikian rupa supaya dapat mendukung kelancaran proses produksi dan dapat menjaga service level kepada konsumen sekaligus dapat melakukan efisiensi biaya persediaan. Vendor managed inventory (VMI) adalah salah satu sistem manajemen persediaan yang mengutamakan kerjasama antara pihak supplier dan buyer. Dalam sistem VMI ini, supplier memonitor dan bertanggung jawab atas persediaan yang ada pada buyer. Sedangkan buyer berkewajiban memberikan data-data inisial seperti kapasitas produksi atau besar permintaan konsumen. Tetapi penerapan sistem VMI ini masih menimbulkan pro dan kontra terutama dalam hal profit yang akan didapatkan oleh kedua pihak. Dalam penelitian tugas akhir ini akan dibahas keuntungan dan kerugian yang didapatkan oleh supplier dan buyer jika menerapkan sistem VMI. Serta akan ditentukan biaya penyediaan (harga produk) baru dibawah penerapan sistem VMI ini. dengan menggunakan sistem economic order quantity (EOQ) sebagai pembanding sebelum diterapkannya sistem VMI. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa pihak supplier mengalami penurunan keuntungan 3.19 % dan 2.28 %, dan pihak buyer mengalami penambahan keuntungan 0.11 % dan 0.6% masing-masing untuk buyer 1 dan 2. Adanya penurunan keuntungan pada supplier ini akan digunakan sebagai dasar dalam penentuan biaya penyediaan produk yang baru dan diperoleh nilai Rp. 2136,34 juta rupiah untuk 8 kali pengiriman dengan kapasitas maksimalnya. Kata kunci : Vendor Managed Inventory (VMI), Supplier, Buyer, Economic Order Quantity (EOQ), Kapasitas Permintaan, Kapasitas Produksi, Harga Jual, Profit. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr. Ir. Suparno, MSIE |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |