RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Integrasi ABC-EVA (Activity Based Costing-Economic Value Added) Untuk Menilai Efisiensi Modal (Studi Kasus : PIKMI Surabaya) |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Ardi Sutoyo |
Subject(s) | COST ANALYSIS ECONOMIC VALUE ADDED |
Classification | 658.155 2 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2003 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Persaingan pasar bidang pendidikan di Indonesia sangat ketat. Akhir-akhir ini, bermunculan banyak lembaga-lembaga pendidikan. PIKMI sebagai sebuah lembaga pendidikan swasta, yang relatif baru lebih merasakan, bagaimana beratnya persaingan tersebut. Apalagi, ada, beberapa perguruan tinggi negeri yang membuka program ekstensi. Oleh karena itu, manajemen PIKMI harus melakukan perencanaan strategis, seperti merubah kebijakan mengenai biaya pendidikan. Biaya pendidikan adalah parameter penting untuk memikat/menarik calon mahasiswa. Selama ini, sistem akuntansi biaya tradisional dipakai untuk membebankan biaya overhead. Sistem biaya ini membebankan biaya overhead hanya menggunakan satu cost driver, yaitu jumlah jam tenaga kerja langsung. Pada hal, tidak semua biaya overhead di PIKMI berdasarkan cost driver tersebut. Hal itu menimbulkan bias dan terjadi subsidi silang pada biaya pendidikan. Sistem biaya tradisional juga tidak mampu untuk mengetahui nilai (value) yang diciptakan oleh manajemen bagi kemakmuran pemilik yayasan. Sekarang ini, seiring berartinya modal (capital) manajemen PIKMI di tuntut untuk dapat menciptaan nilai (value creation). Aplikasi sistem biaya tradisional untuk menghitung biaya pendidikan (SPP) dibandingkan dengan Sistem ABC (Activity Based Costing). Perbedaan tersebut merupakan bukti bahwa sistem tradisional mengalami bias/distorsi. Sistem ABC kemudian diintegrasikan dengan metode EVA (Economic Value Added) untuk mengetahui jurusan mana yang mampu menciptakan nilai bagi pemilik yayasan. Sistem biaya tradisional membebankan biaya pendidikan lebih besar terhadap Jurusan Manajemen Bisnis (Rp. 53.424,-), Jurusan Akuntansi Bisnis (Rp. 67.494), Jurusan Teknik Informatika (Rp. 36.973,-), Jurusan Sekretaris Eksekutif (Rp. 48.362,-), Jurusan Komputer Grafik (Rp. 54535,-) dan membebankan biaya SPP lebih murah terhadap Jurusan Desain Grafik (Rp. 169.712,-), Jurusan desain Produk (Rp. 129.096), Jurusan Desain Interior (Rp. 275.199). Perhitungan rugi laba menggunakan sistem tradisional menyatakan bahwa jurusan paling menguntungkan adalah Jurusan Sekretaris Eksekutif, berturut-turut Jurusan Akuntansi Bisnis, Manajemen Bisnis, Teknik Informatika, Komputer Grafik, Desain Produk, Desain Interior dan Desain Grafis. Sistem ABC menyatakan bahwa Jurusan Akuntansi Bisnis lebih menguntungkan, selanjutnya Sekretaris Eksekutif, Manajemen Bisnis, Teknik Informatika, Komputer Grafik, Desain Produk, Desain Interior dan Desain Grafis. Integrasi ABC-EVA merubah komposisi keuntungan dan dapat menyimpulkan bahwa pada tahun ajaran 2000/2001 manajemen PIKMI tidak mampu menciptakan nilai bagi pemilik yayasan. Kata kunci : Biaya overhead, Sistem biaya tradisional, Sistem ABC, Integrasi ABC-EVA, nilai, tambah ekonomis |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Ir. Arman Hakim Nasution, M.Eng |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |