RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Perancangan Manual Material Handling pada Industri Kayu (Studi Kasus CV. Abadi Jadi Mulya Magetan) |
Edition | |
Call Number | 2004/11 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Yugo Akhsono |
Subject(s) | ERGONOMIC Manual Material Handling (MMH) |
Classification | 620.82 |
Series Title | GMD | Tesis |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2004 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Permasalahan Perancangan MMH pada Industri Kayu diteliti untuk mengetahui posisi tubuh yang baik untuk pengangkatan material. Tujuan penelitian menentukan posisi tubuh yang baik dalam pekerjaan manual material handling (MMH). Metodologi dengan Pengamatan Manual Material Handling, Penyebaran Kuesioner Keluhan Pekerja, Pengambilan Data Pengukuran Antropometri. Data pengukuran: (1) Persamaan model posisi tangan, (2) Persamaan NIOSH untuk Recommended Weight Limit (RWL), (3) Persamaan Model Chaffin, dan (4) Pengukuran Waktu Kerja. Uji data meliputi: Kenormalan, Keseragaman, Kecukupan, Biomekanika dilakukan menggunakan (1) Persamaan NIOSH, (2) Persamaan model Chaffin Anderson, dan (3) Software Mannequin Pro. Analisa Kondisi Awal meliputi: Perbaikan Posisi Tubuh dan Metode Kerja Pengujian Biomekanika Sesudah Perbaikan, Analisa Kondisi Sesudah Perbaikan, Posisi Tubuh Usulan, Perancangan Metode Kerja, dan Evaluasi Rancangan Metode Kerja. Hasil penelitian: (1) Posisi MMH yang baik adalah posisi berdiri (menurunkan momen pinggul dari 233,45 Nm menjadi 131,56 Nm, besar tekanan dalam perut 1,04 N/cm2 menjadi 0,37 N/cm2, gaya dihasilkan dalam perut 482,38 N menjadi 169,78 N. Besar gaya tekan pada L5/S1 meningkat dari 2489,54 N menjadi 3325,25 N); (2) Batas angkat maksimum yang diperbolehkan (recommended weight limit): sebelum perbaikan (membungkuk) batas angkat maksimum 8,48 kg/ orang, sesudah perbaikan (berdiri) 37,64 kg/orang; (3) Perhitungan beban torsi/ distribusi posisi. Pada perhitungan beban torsi tubuh menggunakan software mannequin pro terjadi penurunan torsi. Dari kondisi sebelum perbaikan (bungkuk), nilai torsi pada tulang belakang 50 Nm, sedangkan pada kondisi sesudah perbaikan 5 Nm; (4) Tingkat keluhan pekerja menurun. Persentase penurunan keluhan pekerja 77,5%; (5) Metode kerja yang lebih baik saat mengangkat adalah posisi berdiri. Penambahan roller dan meja sebagai fasilitas kerja sangat penting Kata kunci : manual material handling, Mannequin Pro, L5/S1, biomekanika, RWL, NIOSH. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Ir. Eko Nurmianto, M.Eng.Sc.DERT;Ir. Mokhamad Suef, MSc.(Eng) |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |