RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Pemilihan Jaringan Akses Telekomunikasi dengan Metode AHP dan Topsis (Studi Kasus PT. Sinar Galaxy Surabaya) |
Edition | |
Call Number | 2004/18 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Meinarini Catur Utami |
Subject(s) | Access Network AHP MCDM |
Classification | 658.403 |
Series Title | GMD | Tesis |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2004 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan layanan multimedia yang bermutu tinggi dan munculnya berbagai alternatif pemenuhannya, mendorong terjadinya persaingan yang semakin ketat antar operator penyedia jasa telekomunikasi. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang telah menjadi kompleks sekaligus sebagai usaha untuk tetap dapat eksis sebagai operator telekomunikasi maka PT. TELKOM sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia, peningkatan layanan di bidang multimedia sudah seharusnya terealisasi. Penelitian ini membahas tentang pemilihan jaringan akses, jaringan yang dapat menghantarkan multimedia dengan baik, di perumahan PT. Sinar Galaxy Surabaya. Arsitektur jaringan akses yang akan dipertimbangkan untuk dibangun adalah teknologi Hybrid Fiber Coax (HFC), Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), serta Fiber To The Home (FTTH). Metode yang digunakan dalam pemilihan jaringan akses ini adalah metode multi kriteria AHP dan TOPSIS dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah dikembangkan. Di dalam penelitian ini, metode AHP akan digunakan pada tahap penentuan bobot untuk setiap kriteria/sub kriteria sementara metode TOPSIS akan digunakan untuk menentukan jaringan akses yang akan diimplementasikan. Dari pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa jaringan HFC merupakan jaringan yang paling tepat untuk diimplementasikan mengingat jaringan HFC merupakan jaringan akses yang memanfaatkan dua jenis media transmisi. Dimana dengan menggunakan media transmisi pertama, yakni optik, maka akan dapat memberikan level sinyal broadband dengan baik. Penggunaan media transmisi koaksial akan menghemat biaya investasi yang harus dikeluarkan. Karena penggabungan dua media trasmisi inilah maka akan dapat menekan biaya operasional. Selain itu dengan jaringan HFC, tingkat perawatan yang akan dilakukan relatif mudah. Dan dari segi kematangan teknologi, jaringan HFC telah terbukti karena banyaknya operator broadband yang menerapkannya dengan pendapatan tahunan yang akan didapat sebesar Rp 8.209.684.569,00. Kata Kunci : Jaringan Akses, Kriteria-kriteria, AHP, TOPSIS |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Ir. Hari Supriyanto,MSIE;Nani Kurniati, ST., MT |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |