RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Eliminasi Terjadinya Deffect Cetakan Etiket Sampoerna Hijau di PT. Sampoerna Percetakan Nusantara dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis Process |
Edition | |
Call Number | 2004/33 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Eugenee Yanti Anggoro |
Subject(s) | Quality Control-Statistical Methosds |
Classification | 658.562 |
Series Title | GMD | Tesis |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2004 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | PT. Sampoerna Percetakan Nusantara (SPN) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan yang tugas utamanya adalah menangani proses pencetakan kemasan dari berbagai macam rokok dari PT. HM Sampoerna Tbk. (HMS). Berdasarkan observasi lingkungan yang dilakukan ditemukan bahwa defect cetakan etiket SAG sangat tinggi (9.94%), jauh di atas target perusahaan (1%) dan tertinggi diantara sub-brand lainnya. Perbaikan telah dilakukan oleh perusahaan untuk menekan defect, tetapi defect meningkat kembali dalam waktu yang singkat dengan berbagai macam variasi penyebab. Tindakan perbaikan selama ini hanya dilakukan bila kegagalan sudah terjadi. Perusahaan belum memiliki daftar potensial kegagalan beserta penyebab, serta sistem prioritas yang diperlukan untuk merencanakan suatu tindakan pencegahan yang dapat mengeliminasi terjadinya defect. Failure Mode and Effect Analysis Process (FMEAP) adalah suatu metoda yang diambil dari standar militer Amerika dan diadaptasi oleh ISO 9000. Metoda ini digunakan sebagai teknik evaluasi reliabilitas untuk menemukan efek dari kegagalan suatu sistem dan peralatan serta mengantisipasinya berdasarkan prioritas. Diagram tulang ikan, uji korelasi, dan Measurement System Analysis adalah alat pendukung untuk mengidentifikasi nilai Severity, Occurrence, dan Detection yang akan menghasilkan “Risk Priority Number†(RPN). Nilai RPN ini akan menjadi acuan prioritas pengambilan tindakan perbaikan. Setelah melakukan implementasi FMEAP selama dua siklus dan menjalankan tindakan perbaikan, perusahaan mengalami penurunan defect sebesar 9.06%. Penurunan defect yang terjadi stabil dan konsisten, karena tindakan perbaikan yang dilakukan bukan hanya memperbaiki kegagalan pada proses tersebut tetapi juga merupakan tindakan antisipasi ke penyebab permasalahan untuk mencegah defect terulang kembali. Penelitian ini membuktikan bahwa FMEAP dapat menjadi alat bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan berkesinambungan sesuai dengan komitmen perusahaan. Kata Kunci : Perbaikan Berkesinambungan, Failure Mode and Effect Analysis Process (FMEAP). |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr. Ir. Suparno. MSIE;Dr. Ir. Budisantoso Wirjodirjo, M.Eng |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |