RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Pendekatan Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat Upper Artikel 26774 di PT ECCO Indonesia-Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Multia Febriani |
Subject(s) | QUALITY CONTROL Six Sigma |
Classification | 658.562 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2004 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Kepuasan konsumen merupakan perhatian utama dari hampir semua perusahaan yang ada. Karena apabila konsumen puas maka diharapkan konsumen akan tetap setia dengan produk yang telah ditawarkan. Konsumen yang dikecewakan akan berpikir dua kali untuk membeli produk dengan merk yang sama. Akhirnya mereka akan berpaling dari produk kita dan membeli produk dari perusahaan lain. Hal inilah yang harus menjadi perhatian oleh produsen. Untuk memuaskan konsumen, dibutuhkan suatu pengendalian kualitas. PT X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri upper sepatu. Keseluruhan produk yang dihasilkan diekspor ke luar negeri, oleh karena itu PT X memiliki tujuan utama menjalankan perusahaan dengan standar kelas dunia. Dengan standar kelas dunia tersebut PT X memiliki 3 misi utama, yaitu best quality product, on time delivery dan cost efficiency. PT X memproduksi beragam jenis upper yang dibagi dalam 30 line produksi. Line yang memiliki persentase cacat terbesar adalah line 14 yang memproduksi upper type Track FYM artikel 26774. Karakteristik kualitas yang menjadi crtical check upper tersebut adalah tebal upper bagian depan yang diperoleh dari proses toe moulding. Tebal upper bagian depan yang terlalu tebal akan menyebabkan rasa tidak nyaman ketika digunakan. Sedangkan bila terlalu tipis, selain juga menyebabkan rasa tidak nyaman, upper tidak akan awet digunakan. Pengurangan jumlah cacat dilakukan dengan pendekatan six sigma melalui siklus DMAIC (define, measure, analyze, improve dan control). Tahap define berisi tentang pendefinisian masalah beserta tujuan yang ingin dicapai serta penentuan critical to quality. Tahap measure berisi tentang pengukuran karakteristik kualitas dan perhitungan kinerja awal. Sedangkan pada tahap analyze, dilakukan analisa terhadap proses produksi dan menentukan penyebab terjadinya cacat tebal upper bagian depan. Kemudian tahap improve dilakukan dengan menggunakan desain eksperimen Taguchi. Kombinasi optimum untuk upper bagian kanan adalah temperatur top plate 1250C, temperatur bottom plate 1700C, waktu pemanasan 28 detik dan waktu pendinginan 30 detik. Sedang untuk upper bagian kiri adalah temperatur top plate 1250C, temperatur bottom plate 1700C, waktu pendinginan 30 detik dan tekanan 4,5 bar. Tahap terakhir adalah tahap control yang bertujuan untuk melihat apakah perbaikan yang telah dilakukan berhasil mengurangi jumlah cacat upper, khususnya cacat pada tebal upper. Pengurangan cacat untuk variabel respon tebal upper berhasil mengurangi biaya produksi sampai dengan 0,21% dan penurunan Quality Loss Function sebesar 40% untuk upper bagian kanan dan 32,63% untuk upper bagian kiri. Kata Kunci: Pengendalian kualitas, upper, proses toe moulding, six sigma, DMAIC, critical to quality, eksperimen Taguchi, quality loss function. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Ir. Hari Supriyanto, MSIE |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |