RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Evaluasi Supplier Goat Lining dengan Vendor Performance Indikator Berkerangka Quality Cost Delivery Flexibility Responsiveness (QCDFR) di PT. ECCO Indonesia-Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Windi Ayu Agustin |
Subject(s) | Logistic Management Supplier Evaluation |
Classification | 658.7 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2004 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Idealnya setiap perusahaan memiliki lebih dari satu supplier untuk satu item tertentu dimana kondisi dari supplier tersebut berubah-ubah. Penelitian ini berupaya untuk melakukan evaluasi kinerja supplier goat lining yang dimulai dari perancangan sistem evaluasinya hingga pada pengukuran kinerja supplier. Penelitian dilakukan di PT Ecco Indonesia (PTEI) khusus untuk supplier goat lining karena PTEI belum mempunyai sistem evaluasi supplier terutama untuk supplier yang seringkali bermasalah dengan PTEI yaitu goat lining. Terlebih lagi PTEI mempunyai tiga supplier goat lining, antara lain Budi Makmur, Bengawan Solo dan Rachbini sehingga perlu dilakukan evaluasi supplier secara periodik untuk memonitor kinerjanya. Vendor Performance Indicator diidentifikasi berdasarkan kriteria yang berkerangka dasar Quality Cost Delivery Flexibility Responsivenes (QCDFR)). Perancangan sistem evaluasi supplier menghasilkan 13 VPI yang dipentingkan dimana pada kriteria kualitas sebanyak lima VPI, Cost hanya satu buah VPI, Delivery sebanyak dua VPI, Flexibility dua VPI dan Responsiveness sebanyak tiga VPI. Pembobotan dilakukan oleh purchasing department dengan menggunakan pendekatan AHP yang diolah dengan software expert choice. Bobot tertinggi adalah kriteria Quality. Hasil dari pengukuran menunjukkan kinerja Budi Makmur paling tinggi, disusul oleh Bengawan Solo dan Rachbini. Berdasarkan analisa traffic light system, VPI yang terkait dengan grainside goat lining perlu ditingkatkan pada ketiga supplier. Begitu juga fleksibilitas yang terlampau rendah karena keterbatasan kapasitas, dan karena sifat kulit yang sangat natural. Achievment Budi Makmur telah memenuhi bahkan melebihi target sedangkan Bengawan Solo dan Rachbini belum mencapai target tetapi sudah mendekati target. Evaluasi hasil pengukuran disampaikan pada supplier secara transparan sehingga dapat digunakan supplier sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan space produksi untuk PTEI pada periode berikutnya. Keuntungan berikutnya adalah memudahkan dalam menerapkan Vendor Managed Inventory karena syarat utamanya adalah keterbukaan antara supplier dengan perusahaan. Keywords : Evaluasi supplier, QCDFR, VPI, Analitycal Hierarchy Process (AHP), Traffic Light |
Image | ![]() |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Iwan Vanany, ST.MT |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |