RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Evaluasi dan Perbaikan Sistem Produksi untuk Meminimasi Waste dengan Pendekatan Lean Six Sigma (Studi Kasus : PT. Industri Kemasan Semen Gresik) |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Anny Maryani |
Subject(s) | LEAN SIX SIGMA SUSTAINABLE MANUFACTURING |
Classification | 658.575 2 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2004 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | PT. IKSG bergerak di bidang pembuatan kemasan, perdagangan dan jasa. PT. IKSG memiliki 2 sistem produksi yaitu jasa (job) dan jual. Untuk dapat meningkatkan kemampuan bersaing dan keuntungan perusahaan yang lebih besar, maka upaya efisiensi perlu dilakukan pada sistem produksi jual yaitu produk kantong woven laminasi. Efisiensi yang dimaksud adalah upaya untuk mengintegrasikan seluruh elemen yang terlibat dalam sistem produksi untuk menjamin kualitas yang diinginkan konsumen. Pendekatan yang sesuai untuk efisiensi adalah Lean Six Sigma, penggabungan antara Lean dan Six Sigma. Lean merupakan model menejemen modern yang mengintegrasikan seluruh aktivitas supply chain dengan tujuan mereduksi pemborosan dari perspektif konsumen, sehingga meminimasi non value adding activity untuk meningkatkan service level, menurunkan biaya dan minimasi waktu. Six Sigma merupakan philosophy untuk bekerja lebih cerdas dengan meminimasi kesalahan sehingga mendapatkan kemampuan proses mendekati sempurna yang disajikan dengan 3.4 DPMO. Upaya pertama yang dilakukan adalah menggambarkan whole stream perusahaan menggunakan tool IDEF0, kemudian dilakukan analisa terhadap 7 waste menurut Shigeo Singo yaitu overproduction, defect, unnecessary inventory, inappropriate processing, excessive transportation, waiting dan unnecessary motion. Kemudian dilakukan analisa waste secara detail pada value stream dengan memilih tool yang sesuai menggunakan value stram analysis tool (VALSAT) yaitu process activity mapping, supply chain response matrix dan quality filter mapping. Kemudian keduanya diintegrasikan untuk mengetahui root cause pemborosan. Kemudian dilakukan pemilihan waste yang memberi pengaruh terbesar untuk diselesaikan melalui usulan yang diberikan. Defect merupakan waste yang terpilih melalui pembobotan yang telah dilakukan. Untuk mengatasinya digunakan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Melalui analisa terhadap usulan improvement dengan menggunakan 5W dan 2H (what, why, when, who, where, how, how much) didapatkan usulan konkrit bagi PT. IKSG untuk diterapkan. Kata kunci : Lean Six Sigma, IDEF0, value stream mapping, FMEA |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr. Ir. Moses L. Singgih, MSc,MRegSc |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |