RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
| Title | Perancangan Kegiatan Perawatan dan Persediaan Suku Cadang yang Optimal pada Line D-10 (Studi Kasus pada PT. Unilever Surabaya) |
| Edition | |
| Call Number | |
| ISBN/ISSN | |
| Author(s) | Yulia Ekawati |
| Subject(s) | Maintenance |
| Classification | 658.202 |
| Series Title | GMD | Tugas Akhir |
| Language | Indonesia |
| Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
| Publishing Year | 2004 |
| Publishing Place | Surabaya |
| Collation | |
| Abstract/Notes | |
| Specific Detail Info | Kelancaran proses produksi pada sistem produksi salah satunya ditentukan oleh kondisi mesin atau fasilitas produksi yang digunakan. Untuk mendapatkan kondisi mesin yang selalu siap menjalankan fungsinya dengan baik, diperlukan kegiatan perawatan, yang dapat berupa Preventive Maintenance ataupun Corrective Maintenance. Dalam kegiatan perawatan ini dibutuhkan peranan suku cadang, karena pada umumnya kerusakan mesin disebabkan oleh kerusakan komponennya. Dalam hal ini, persediaan suku cadang mendukung kegiatan perawatan, dan memerlukan perhitungan cermat dari perusahaan sehingga didapatkan persediaan yang optimal sebagaimana akan dilakukan pada Penelitian Tugas Akhir ini. Optimal di sini berarti ongkos persediaan seminimal mungkin dan tingkat ketersediaannya semaksimal mungkin sehingga mendukung kelancaran proses produksi. Penelitian dimulai dari identifikasi komponen-komponen kritis dari mesin yang dilakukan dengan Klasifikasi ABC dan Pendekatan AHP, kemudian dari data-data kerusakan yang ada sebelumnya, diestimasi distribusi kerusakan dan parameternya. Kemudian dilakukan perhitungan persediaan yang optimal untuk setiap komponen kritis. Dalam hal ini digunakan model Continous Review dengan demand berdistribusi Eksponensial (Distribusi Waktu Antar Kerusakan Komponen). Selanjutnya, dilakukan perhitungan interval preventive replacement yang optimal yang meminimalkan failure replacement dan biaya total replacement, dan pencarian tp* dilakukan dengan bantuan Golden Section Method. Dengan Klasifikasi ABC didapatkan 14 komponen kritis (Kelas A), namun karena kurang sesuai dengan keadaan di lapangan, dilakukan Pendekatan AHP untuk menentukan komponen kritis dengan 5 kriteria, yaitu tingkat urgency (0.471), Lead Time (0.268), Impor/lokal (0.143), frekuensi pemakaian per tahun (0.075) dan harga komponen (0.044). Dengan Pendekatan AHP ini didapatkan 11 komponen kritis, yang kemudian dianalisa persediaannya sehingga didapatkan Q* dan r*. Selanjutnya dilakukan perhitungan interval preventive replacement dan didapatkan nilai tp* yang lebih besar daripada Mean TimeTo Failure (MTTF). Kata Kunci : klasifikasi ABC, AHP, reliabilitas, Continous Review, Preventive replacement, Golden Section Method. |
| Image |  |
| File Attachment | LOADING LIST... |
| Pembimbing | Ir. Mokhamad Suef, MSc(Eng);Nani Kurniati, ST., MT |
| Volume | 1 |
| Availability | LOADING LIST... |
| Back To Previous |