RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
| Title | Penentuan Lokasi Gudang Penyangga Regional PT. Petrokimia Gresik dengan Menggunakan Fixed Charge Facility Location Problem |
| Edition | |
| Call Number | |
| ISBN/ISSN | |
| Author(s) | M. Nabhan Tamam |
| Subject(s) | Distribution Network Logistic |
| Classification | 658.7 |
| Series Title | GMD | Tugas Akhir |
| Language | Indonesia |
| Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
| Publishing Year | 2006 |
| Publishing Place | Surabaya |
| Collation | |
| Abstract/Notes | |
| Specific Detail Info | Penentuan lokasi gudang memiliki peranan yang bersifat strategis. Berapa, dimana, dan pasar mana yang akan dilayani menjadi fokus utama dalam penentuan lokasi fasilitas ini, selain kapasitas atau berapa alokasi yang akan ditempatkan di fasilitas tersebut. Dalam kaitannya dengan ini PT. Petrokimia Gresik melakukan penempatan lokasi gudang di hampir semua titik-titik demand yang mereka layani, di satu sisi hal tersebut membuat waktu respon dan pengeluaran biaya untuk pengiriman produk perusahaan cukup baik, namun dipihak lain keberadaan gudang di tiap titik demand menimbulkan pengeluaran biaya pengadaan gudang yang tinggi disamping permasalahan bahwa utilitasnya rendah. Penelitian ini mencoba untuk menentukan lokasi, jumlah, coverage area, serta kapasitas gudang penyangga yang nantinya bertindak sebagai gudang regional (regional warehouse), pertama-tama dilakukan pemilihan kandidat lokasi dari gudang regional yang didasarkan kepada keinginan untuk tidak menaikkan waktu respon terlalu besar, sehingga dibatasi bahwa suatu gudang akan memiliki coverage area yang berjarak maksimal 60 km, syarat tersebut tidaklah mutlak harus diterapkan, mengingat ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti jumlah permintaan, dan biaya pengadaan gudang. Kemudian dilakukan penentuan lokasi gudang regional dengan metode fixed charge facility location problem (FCFLP) dengan bantuan software LINGO. Dari hasil pengolahan didapatkan 11 lokasi gudang regional yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pupuk di jawa timur, yang mana menghasilkan penurunan biaya pergudangan pertahun sebesar Rp. 3.863.785.680 untuk alternatif 1, dan Rp. 4.146.211.709 untuk alternatif 2 namun juga terjadi kenaikan biaya pengiriman sebesar Rp. 3.458.767.102. Yang mana berarti penghematan yang bisa dilakukan jika sistem distribusi baru disetujui adalah sebesar Rp. 405.018.579 per tahun untuk alternatif 1, dan sebesar Rp. 687.444.607 pertahun untuk alternatif 2. Kata kunci : Regional Warehouse, FCFLP, Coverage Area |
| Image |  |
| File Attachment | LOADING LIST... |
| Pembimbing | Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng;Arief Rahman, ST |
| Volume | 5 |
| Availability | LOADING LIST... |
| Back To Previous |