RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Pemodelan Permasalahan Integrasi Produksi-Persediaan-Distribusi-Persediaan untuk Multi Periode Multi Produk dan Multi Pabrik |
Edition | |
Call Number | 2007/17 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Annisa Kesy Garside |
Subject(s) | Integrated Production-Inventory Supply Chain Coordination |
Classification | 658.7 |
Series Title | GMD | Tesis |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2007 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Tuntutan untuk mengurangi biaya-biaya dan persediaan sepanjang supply chain, menyebabkan pengambilan keputusan yang lebih terintegrasi diantara fungsi produksi dan distribusi menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model simultan untuk menyelesaikan problem integrasi produksi-persediaan-distribusi-persediaan untuk multi produk yang dipenuhi dari multi pabrik dengan horison perencanaan multi periode dan pengiriman produk dilakukan secara langsung ke Distribution Center (DC). Model diformulasikan sebagai Mixed Integer Programming (MIP) dengan fungsi tujuan meminimalkan total biaya yang meliputi biaya produksi tetap dan variabel, biaya persediaan di pabrik dan DC serta biaya pengiriman secara reguler dan overtime. Sedangkan pembatas yang dipertimbangkan adalah (1) kapasitas waktu produksi di masing-masing pabrik, (2) kapasitas produksi maksimum di masing-masing pabrik, (3) keseimbangan persediaan di pabrik dan DC, (4) minimum persediaan di akhir periode untuk masing-masing produk di pabrik dan DC, (5) kapasitas tempat penyimpanan di pabrik dan DC, (6) kapasitas angkut tiap kendaraan dan (7) kapasitas waktu yang dimiliki kendaraan. Model simultan selanjutnya dibandingkan dengan model decoupled untuk mengetahui seberapa besar nilai suatu koordinasi dan pengambilan keputusan secara terintegrasi. Model decoupled dikembangkan dalam dua sub model terpisah yaitu sub model FPROD dan FDIST dan diformulasikan sebagai problem MIP. Dengan membandingkan total biaya yang diperoleh kedua model pada dua puluh empat problem dengan skenario produksi A dan B, menunjukkan bahwa performansi model simultan lebih baik dibanding model decoupled dengan rentang nilai sebesar 14,16% - 22,53% untuk skenario produksi A dan 15,92% - 24,84% untuk skenario produksi B. Dari hasil analisa sensitivitas, parameter problem yang menyebabkan pengambilan keputusan secara simultan memberikan performansi yang lebih besar adalah bertambahnya jumlah produk, periode dan DC. Kata kunci : Koordinasi supply chain, integrasi produksi-persediaan-distribusi-persediaan, Mixed Integer Programming, pengiriman langsung, pendekatan decoupled. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M. Eng;Nurhadi Siswanto, St., MSIE |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |