RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Penerapan Metode Damodaran dalam Perhitungan Nilai Finansial Merek Menggunakan Pendekatan Pugh dan AHP (Studi Kasus Lembaga Vokasional X) |
Edition | |
Call Number | 2007/24 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Ismu Kusumanto |
Subject(s) | FINANCIAL ENGINEERING |
Classification | 658.12 |
Series Title | GMD | Tesis |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2007 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Fungsi awal merek sebagai pembeda telah berubah. Merek telah menjadi aset paling berharga. Nilai merek dikenali dari semakin meningkatnya kesenjangan book value perusahaan dengan nilai bursanya. Namun, nilai merek masih jarang dinilai. Penilaian merek bermanfaat untuk alokasi biaya pemasaran, strategi franchise, pengembangan produk, merger dan untuk mendapatkan nilai perusahaan secara menyeluruh. Belum adanya metode penilaian merek yang berlaku umum menjadi permasalahan utama. Ini disebabkan metode penilaian merupakan hasil subyektivitas. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan mengeliminir kelemahan metode penghitungan nilai finansial merek, khususnya model Damodaran, dalam penentuan nilai generik sebagai faktor pembanding dan mengevaluasi penerapannya dengan memban-dingkannya pada total equity faktual. Penelitian diawali dengan pengambilan sampel pada pimpinan lembaga voka-sional di lingkungan ITS untuk mendapatkan data-data penting dalam penghitungan nilai finansial merek dan analisanya dengan menggunakan pendekatan metode Pugh, metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan perhitungan nilai finansial merek dengan model Damodaran maupun dengan model alternatif Fernandez. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima merek yang memiliki faktor kesamaan sehingga layak dibandingkan, yaitu “Xâ€, “Iâ€, “Tâ€, “Eâ€, dan “Sâ€. Selanjutnya, merek “X†memiliki kekuatan merek terbesar (skor 74.86) dengan merek “S†sebagai merek generik (skor 66.95). Hasil perhitungan menunjukkan nilai merek “X†sebesar Rp. 122.339.773,- atau 36,7 % dari nilai total equity lembaga vokasional “Xâ€, sebesar Rp. 333.110.376,-. Sedangkan nilai merek berdasarkan model Fernandez adalah sebesar Rp. 277.868.387 sehingga ada selisih Rp. 155.528.614. yang menunjukkan bahwa model Fernandez cenderung melihat potensi pemasaran sedang model Damodaran cenderung menghitung nilai merek an sich. Evaluasi dengan membandingkan pada total equity faktual menunjukkan selisih sebesar 2.12 % yang masih dalam dataran kewajaran sehingga penghitungan dengan model Damodaran dapat dianggap layak. Kata kunci : merek, metode Pugh, matriks kekuatan merek, penilaian merek Damodaran, model Fernandez |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr. Ir. Moses L. Singgih, M.Sc., MReg.Sc;Ir. Lantip Trisunarno, MT |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |