RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Model Bi-Criteria untuk Menentukan Jumlah dan Lokasi Depo Air Minum dalam Kemasan di Kota Surabaya |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Mita Permana Sari |
Subject(s) | Risk Pooling Supply Chain Design |
Classification | 658.7 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2007 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Menentukan level agregasi yang paling baik (jumlah gudang atau distribution centers optimal untuk memenuhi permintaan sesuai dengan service level yang diinginkan) didalam supply chain adalah salah satu masalah yang paling sulit dikarenakan adanya tujuan yang saling bertentangan dan ketidakpastian permintaan. Karena ini menyangkut tidak hanya praktek untuk meminimumkan ongkos total di dalam supply chain namun juga menjaga dan mempertahankan respons yang bagus kepada customer. PT. X adalah salah satu perusahaan air minum dalam kemasan yang mempunyai wilayah pemasaran yang tersebar diberbagai daerah ditanah air. Luasnya cakupan area yang harus dilayani dan ketidakpastian permintaan menyebabkan perusahaan harus memiliki pertimbangan yang cukup matang untuk memutuskan dimana seharusnya lokasi dari depo mereka dan berapa banyak depo yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar. Pada penelitian ini digunakan model bi-criteria untuk menentukan konfigurasi jaringan distribusi terbaik dalam memenuhi permintaan customer. Terdapat dua tahap dalam pengolahan data yang akan dilakukan. Tahap pertama untuk menentukan lokasi depo yang optimal dikota Surabaya dengan menggunakan model Gaur dan Ravindran. Dan tahap kedua untuk menentukan kebijakan inventory yaitu order quantity (Q) dan reorder point (R), kemudian dilakukan perhitungan total biaya dan juga respon ke customer. Dari hasil pengolahan, didapatkan 3 depo yang optimal dibuka untuk memenuhi kebutuhan air minum di Surabaya, yang menghasilkan penurunan total biaya perbulan sebesar 3% dari yang tadinya pada level Rp 179.180.036 turun hingga mencapai level Rp 174.341.917. Dan penurunan product miles sebesar 5% dari 570.610 menjad 544.818. Kata kunci : Risk pooling, Supply chain design, Inventory aggregation |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |