RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Pengukuran Kinerja Supply Chain Suku Cadang dengan Pendekatan Model SCOR dan Fuzzy Set |
Edition | |
Call Number | 2008/09 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Erwin Wahyudi |
Subject(s) | Fuzzy Set Performance Measurement |
Classification | 658.151 1 |
Series Title | GMD | Tesis |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2008 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Dalam perekonomian dunia, sektor jasa memiliki peranan yang cukup signifikan. Salah satu bentuk perusahaan jasa adalah perusahaan jasa perawatan dan perbaikan (maintenance & repair) peralatan, dimana ketersediaan suku cadang merupakan pendukung operasional yang penting. Manajemen supply chain mendorong terjadinya integrasi antar fungsi, dimana pendekatan berdasarkan proses (process-based approach) banyak digunakan untuk merancang sistem pengukuran kinerja supply chain. Salah satunya adalah model SCOR, yang kebanyakan mengacu pada kegiatan-kegiatan di dalam industri manufaktur. Tidak banyak yang membahas tentang pengukuran kinerja supply chain di perusahaan jasa, khususnya yang berhubungan dengan supply chain suku cadang di perusahaan maintenance & repair. Penelitian ini mengambil studi kasus perusahaan jasa maintenance & repair peralatan navigasi kapal. Pembobotan metrik dengan perbandingan berpasangan (pairwise comparison) metode AHP memiliki beberapa kelemahan, antara lain : perbandingan skala bobot yang tidak seimbang (distribusi rasio perbandingan tidak sama) dan rasio diskret yang dapat menghilangkan kesamaran (fuzziness) dan kerancuan (ambiguity) penilaian seseorang. Dalam penelitian ini, himpunan fuzzy digunakan untuk melakukan scoring dan weighting. Hasil pengukuran kinerja ditindaklanjuti dengan analisa inisiatif perbaikan menggunakan pendekatan QFD. Berdasarkan model proses supply chain suku cadang, proses inti model SCOR disesuaikan menjadi proses plan, source, exchange, utilize, dan deliver. Untuk mendukung perhitungan, dirancang beberapa fungsi dalam Matlab, dan hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan supply chain yang indeks kinerjanya terkecil adalah supply chain reliability (kehandalan), dengan nilai 5.773 (skala 0-10). Metode QFD melalui matriks HOQ menunjukkan bahwa prioritas pertama karakteristik kinerja yang harus diperbaiki adalah proses pemilihan supplier, karena kontribusinya paling besar terhadap peningkatan kehandalan supply chain, yakni sekitar 11.9%. Perbaikan perlu dilakukan terhadap sistem informasi, infrastruktur IT, dan kemampuan SDM. Kata kunci : fuzzy set, pengukuran kinerja, QFD, supply chain suku cadang. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE;Dr. Ir. Budi Santosa, M.Sc |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |