RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Pengembangan Failur Mode and Effect Analysis (FMEA) Menggunakan Konsep Lean, Root Cause Analysis (RCA) dan Pareto Diagram (Studi Kasus : Peningkatan Kualitas Konsentrat Tembaga pada Santong Water Treatment Plant (SWTP PT. NNT) |
Edition | |
Call Number | 2008/17 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Nasmi Herlina Sari |
Subject(s) | Failure Mode and Effect Analysis Lean |
Classification | 658.56 |
Series Title | GMD | Tesis |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2008 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Metodologi Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) merupakan satu pendekatan sistematik terkini untuk menganalisis dan menilai waste yang teridentifikasi (potensial failure mode) pada produk atau proses dan mencegah frekuensi kejadiannya. Penelitian ini bertujuan pada pengembangan FMEA dan konsep lean atau yang di sebut Lean-FMEA, sedangkan root cause analysis (RCA) digunakan untuk menganalisis akar penyebab terjadinya waste dan diagram pareto untuk menunjukkan waste teridentifikasi yang paling kritis untuk segera dilakukan tindakan perbaikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada proses produksi Santong Water Treatment Plant (SWTP) terdapat empat waste, yaitu waste defect, Inappropriate processing, waiting dan excessive transportation. Untuk memudahkan penilaian terhadap severity (S), Occurrence (O) dan Detection (D) pada waste yang teridentifikasi dilakukan oleh responden dari pihak management dan para ahli SWTP melalui kuisioner (10 kuisioner). Hasil dari perkalian severity x occurrence x detection akan menghasilkan risk priority number (RPN). RPN untuk setiap waste yang teridentifikasi (failure mode) telah di analisis menggunakan diagram pareto dan kategori waste teridentifikasi (potential failure mode) yang kritis telah diketahui. Sedangkan akar penyebab terjadiya potential failure mode telah diketahui dengan root cause analysis (RCA). Format rencana tindakan perbaikan yang berupa rekomendasi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas proses produksi dalam menghasilkan konsentrat tembaga (Cu-S) telah dilakukan melalui tabel FMEA. Selanjutnya alternatif rekomendasi perbaikan terpilih dengan biaya investasi yang paling murah terletak pada penambahan thickener/clarifier baru di SWTP dengan biaya sebesar US$ 1,976,066. Kata kunci : Lean, waste, failure mode and effect analysis (FMEA), root cause analysis, diagram pareto, konsentrat tembaga (Cu-S). |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Ir. Hari Supriyanto, SIE;Ir. Mokh Suef, M.Sc(Eng) |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |