RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Perencanaan dan Penjadwalan Produksi Multi-Product dengan Metode Hierarchical Production Planning (HPP), pada Sistem Produksi Batch (Studi Kasus : PT. Domusindo Perdana) |
Edition | |
Call Number | 2008/I/33 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Anggunsatria Nurhikmawan |
Subject(s) | HPP Scheduling |
Classification | 658.53 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2008 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Perencanaan dan penjadwalan produksi merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan (industri), terutama yang berbasis manufaktur. Perencanaan dan penjadwalan produksi yang baik dapat membuat permintaan dapat dipenuhi tepat waktu dengan biaya yang murah. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode hierarkis 3 level yang dikembangkan oleh Omar dan Teo (2007) dan diterapkan pada perusahaan Domusindo Perdana, yang merupakan perusahaan penghasil produk furniture, dan beroperasi secara batch . Untuk level 1, pendekatan yang digunakan menggunakan model mixed-integer linear programming, , tujuan yang ingin dicapai adalah peminimalan biaya total produksi, penyimpanan, dan backorder. Level 2 menggunakan model weighted-integer goal programming, ditujukan untuk penentuan ukuran batch produksi yang optimal, meminimalkan sisa produksi, backorder dan penyimpanan. Level 3, menggunakan metode job sequence, dengan model mixed-integer programming, ditujukan untuk penjadwalan dan penyusunan job. Model ini digunakan untuk menyusun urutan batch job yang akan diproses, dengan memperhatikan waktu setup dan penalti earliness dan tardiness. Secara garis besar, implementasi dari model digunakan untuk mendapatkan penghematan biaya yang signifikan bagi perusahaan dalam proses produksi. Model APP menunjukkan bahwa perencanaan produksi yang dilakukan tidak melanggar kapasitas produksi perusahaan, dan dapat melakukan penghematan biaya produksi sebesar 12,9%. Model DPP menunjukkan jumlah batch optimal sebesar 14,23 batch, dengan memproduksi seluruh pesanan tanpa terjadi kelebihan produksi produk. Model JSM berhasil menunjukkan urutan pengerjaan job yang optimal pada tiap family, kemudian dengan konsep EDD dapat mengoptimalkan urutan pengerjaan tiap family, dengan memiliki keunggulan sebesar 58,62%, 22,22%, dan 74% pada maksimum tardiness, jumlah job yang terlambat, total tardiness bila dibandingkan dengan aktual. Kata kunci : multiproduk, pesanan batch, perencanaan produksi hierarki, integer programming, tardiness, earliness . |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc;Stefanus Eko Wiratno, ST.,MT |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |