RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Optimasi Kapasitas Produksi untuk Meminimumkan Bottleneck dengan Pendekatan Optimasi dan Simulasi (Studi Kasus : PT. Supra Aluminium Industri) |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Nashirul Fanani |
Subject(s) | Lean Production VALSAT Value Stream Mapping |
Classification | 658.7 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2010 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | |
Specific Detail Info | Proses produksi yang continuous flow antar proses merupakan proses yang berkelanjutan. Proses yang berkelanjutan tersebut jika tidak dikendalikan secara terus menerus akan menghasilkan kerugian besar karena kesalahan proses produksi sedikit saja bisa menyebabkan kemacetan sistem produksinya. Penerapan lean yang berkelanjutan dengan evaluasi yang selalu dilakukan secara beriringan akan memperkuat keberhasilan proses continous improvement dalam sebuah perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meminimumkan bottleneck yang ada dari adanya waste sehingga dapat mengoptimumkan kapasitas produksi perusahaan yang ada. Metode yang digunakan adalah optimasi LINDO yang kemudian disimulasikan dengan simulasi Arena. Digunakan simulasi karena mampu mewakili riil system dan tanpa trial and error yang tradisional dengan kriteria production time minimum, output maksimum, dan kapasitas produksi maksimum. Penelitian ini diawali dengan penggambaran kondisi awal perusahaan melalui value stream mapping, kemudian identifikasi bottleneck menggunakan VALSAT dan Root Cause Analysis, dan dilakukan pemodelan current system dengan simulasi ARENA. Setelah itu dilakukan perbaikan menggunakan optimasi LINDO untuk stasiun bottleneck, dan kemudian disimulasikan secara keseluruhan dengan simulasi ARENA lagi sebagai pemodelan future system atau sistem perbaikannya selain alternatif perbaikan lainnya berdasarkan output model existing ARENA. Terakhir dibandingkan dan dipilih yang terbaik sesuai dengan tujuan sebagai sistem perbaikannya. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa waste mulai dari yang sering terjadi sampai yang jarang terjadi adalah defect, Unnecessary Inventory, Unnecessary Motion, Inappropriate Processing, Waiting, Overproduction, dan Excessive Transportation. Dan bottleneck terjadi pada mesin Annealing berupa unnecessary inventories mulai dari stasiun Spidem. Bottleneck yang terjadi termasuk dalam kategori waste yang sering terjadi dan dianggap penting oleh perusahaan. Usulan perbaikan untuk mengurangi bottleneck dengan menggunakan optimasi LINDO berdasarkan batasan yang ada dalam area Annealing yang kemudian dikombinasikan dengan penjadwalan. Hasil optimasi tersebut menunjukkan terjadi peningkatan kapasitas produksi mesin Annealing rata-rata selama 4 hari sebesar 5,1 ton. Sedangkan hasil running simulasi menunjukkan bahwa usulan perbaikan terbaik adalah strategi dari optimasi mesin Annealing tanpa penambahan mesin dengan hasil terjadi penurunan ended time (waktu untuk menyelesaikan semua proses dalam simulasi) sebesar 8,8 jam, peningkatan out put sebanyak 4 buah, penurunan WIP sebesar 4 produk, dan penurunan antrian di mesin Spidem sebesar 5,81 jam. Kata kunci : value stream mapping, lean production, VALSAT, LINDO, simulasi Arena |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr. Ir. Sri Gunani, MT. |
Volume | 1 |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |