Warning: Creating default object from empty value in /var/www/html/rbti/lib/lang/php-gettext/gettext.inc on line 148
Perancangan Model Kematangan Pengelolaan Aspek Sosial di Industri Makanan dan Minuman
 
 
 
Select Language
Simple Search
Advanced Search
Title : Author(s) :
  • SEARCHING...
Subject(s) :
  • SEARCHING...
Pembimbing : Publish Year : GMD : Collection Type :
RECORD DETAIL
Back To Previous  
Title Perancangan Model Kematangan Pengelolaan Aspek Sosial di Industri Makanan dan Minuman
Edition
Call Number 2011/13
ISBN/ISSN
Author(s) Sari, Anita Kartika
Subject(s) Matury Model
Food and Beverage Industry
Classification 658,406 Sar p
Series Title
GMD Tesis
Language Indonesia
Publisher Jurusan Teknik Industri FTI-ITS
Publishing Year 2011
Publishing Place Surabaya
Collation
Abstract/Notes Kata kunci : model kematangan, sosial, triple bottom line, industri makanan dan minuman
Specific Detail Info Perancangan model kematangan merupakan suatu bahasan yang menunjukkan pengembangan bertahap proses suatu organisasi yang di dalamnya menggambarkan jalur pengembangan evolusioner dimulai dari kondisi yang tak matang menuju kondisi yang matang dan berdisiplin dengan efektivitas dan kualitas yang lebih baik. Penelitian model kematangan erat kaitannya dengan triple bottom line diantaranya pengelolaan dalam ranah ekonomi, lingkungan dan sosial. Penelitian dalam ranah ekonomi ditujukan untuk meningkatkan perekonomian suatu perusahaan. Penelitian dalam ranah lingkungan ditujukan untuk menjaga sumber daya alam agar terus terjaga. Penelitian ini mengambil ranah sosial dimana dirancang model kematangan pengelolaan aspek sosial di industri serta disusun dan ditentukan beberapa indikator yang akan digunakan dalam perancangan model kematangan. Adapun manfaat penelitian bagi pemerintah adalah model kematangan pengelolaan aspek sosial dapat dijadikan standar untuk mengkategorikan perusahaan berdasarkan performa kematangannya serta dapat dijadikan acuan dalam memberikan reward dan punishment kepada industri makanan dan minuman. Bagi industri makanan dan minuman, model kematangan dapat membantu menemukan gambaran area permasalahan yang tepat sasaran sehingga dapat memberikan motivasi bagi industri makanan dan minuman untuk menuju pendekatan yang lebih proaktif, selain itu juga memberikan pedoman, panduan dan program yang jelas akan bisnis proses yang akan dijalankan. Pelevelan model kematangan sosial dilakukan dengan menyusun dan menentukan kriteria, sub kriteria dan indikator dari berbagai jurnal international dan siklus hidup suatu produk. Model kematangan sosial yang telah dirancang di verifikasi team ahli sesuai dengan keahlian dan bidang masing-masing. Model yang telah di verifikasi maka divalidasikan pada 3 perusahaan, diantaranya UD. Soponyono, UD. Sumber Bahagia, dan PT. Orang Tua Group. Ketiga perusahaan dipilih berdasarkan kemudahan akses peneliti kepada pihak manajemen. Dari proses validasi dapat diketahui bahwa model dapat diterapkan tanpa melalui kesulitan melalui proses self assessment. Hasil validasi ditunjukkan bahwasanya terdapat industri dengan tingkat kematangan yang belum optimal serta terdapat industri yang telah menunjukkan keoptimalannya dalam prosesnya. Industri dengan tingkat kematangan belum optimal adalah industri B (UD. Sumber Bahagia) dengan hasil validasi sebagai berikut level 0 sebanyak 2 indikator, level 1 sebanyak 5 indikator, level 2 sebanyak 5 indikator, level 3 sebanyak 14 indikator, level 4 sebanyak 8 indikator. Sedangkan industri dengan tingkat optimal yang lebih baik ditunjukkan pada industri C (PT. Orang Tua Group) dengan hasil validasi sebagai berikut level 1 sebanyak 0 indikator, level 2 sebanyak 4 indikator, level 3 sebanyak 12 indikator, level 4 sebanyak 21 indikator dan untuk level 5 sebanyak 6 indikator. Kata kunci : model kematangan, sosial, triple bottom line, industri makanan dan minuman
Image
File Attachment
LOADING LIST...
Pembimbing Dr. Maria Anityasari, ST.ME; Dr.Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc.
Volume
Availability
LOADING LIST...
  Back To Previous