RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Pengembangan Model Pengendalian Kualitas pada Sistem Mass Customization dengan Mengintegrasikan Quality Function Deployment, Defect Tracking Matrix dan Failure Mode & Effect Analysis |
Edition | |
Call Number | 2013/06 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Tjahjaningsih, Yustina Suhandini |
Subject(s) | QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Defect Tracking Matrix Failure Mode & Effects Analysis |
Classification | 658.562 Tja p |
Series Title | GMD | Tesis |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2013 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 25 cm |
Abstract/Notes | Kata kunci : Quality Function Deployment, Defect Tracking Matrix, Failure Mode & Effects Analysis, Mass Customization |
Specific Detail Info | Mass Customization (MC) adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan atau jasa sesuai dengan keiginan konsumen secara individu namun dengan efisiensi produksi seperti memproduksi barang atau jasa secara massal. Perusahaan melibatkan konsumen dalam desain produk dan menyesuaikan proses produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini mempengaruhi peningkatan variasi produk dan permintaan akan suatu jenis produk menjadi tidak pasti. Alat pengendalian kualitas diharapkan bisa menyesuaikan situasi tersebut. Quality Function Deployment (QFD) adalah prosedur yang sistematis untuk mendefinisikan kebutuhan pelanggan dan menginterprestasikannya dalam hal fitur produk dan karakteristik proses.. Defect Tracking Matric (DTM) merupakan alat quality control yang mampu beradaptasi untuk menyesuaikan perubahan yang sering terjadi dalam proses produksi untuk memenuhi tuntutan sistem mass customization. Respon teknik yang menjadi keluaran rumah kualitas yang pertama dari sistem QFD, menjadi masukan untuk menentukan atribut teknik dalam DTM. Untuk meminimalisasi kegagalan produk, dilakukan identifikasi potensi kegagalan produk yang dapat menentukan dan memutuskan beberapa tindakan untuk mencegah atau mengurangi kegagalan produk dengan melakukan prosedur dalam failure mode and effects analysis (FMEA), dan digunakan grey theory untuk merangking prioritas. Defect yang telah di analisa dalam DTM menjadi masukan dalam tabel FMEA. Model yang dibuat, diterapkan pada industri furniture untuk dua jenis produk yaitu fiorenza dan margarita. Didapatkan 10 keinginan konsumen (customer requirement) dan 18 respon teknik (technical response), 26 atribut teknik, 30 quality defects. Dari studi kasus yang mengimplementasikan QFD, DTM, dan FMEA pada industri manufaktur, terbuki bahwa integrasi metode tersebut mampu menjawab kesulitan pengendalian kualitas pada sistem mass customization yang sering berganti desain dengan menggunakan DTM reconfiguration. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Prof.Dr.Ir. Moses L.Singgih, MSc.M.Reg.Sc.; Ir. Bustanul Arifin Noer, MSc. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |