RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Perancangan Model Integrated Management System (IMS) pada Sektor Usaha Konstruksi Listrik Skala Kecil dan Menengah |
Edition | |
Call Number | 2013/I/24 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Tamara, Ilham Doni |
Subject(s) | Integrated Management Sytsem ISO |
Classification | 658.5 Tam p |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2013 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 25 cm |
Abstract/Notes | Kata Kunci : Integrated Management System (IMS), ISO, Proses Bisnis, Konstruksi Listrik. |
Specific Detail Info | Kebutuhan masyarakat Indonesia akan listrik sangat besar. Sementara itu pemenuhan kebutuhan listrik tidak hanya memperhatikan pasokan listrik, tetapi juga memperhatikan aspek konstruksi dari sarana aliran listrik tersebut. Hal ini membuka peluang besar bagi pengusaha konstruksi listrik, khususnya yang berskala kecil dan menengah. Meskipun demikian, perusahaan konstruksi listrik skala kecil dan menengah harus benar-benar dipersiapkan, terutama dalam aspek sistem manajemen yang banyak bermasalah. Perapian sistem manajemen dalam sektor konstruksi listrik pada umumnya menggunakan beberapa standar guna memperoleh sertifikasi dan meningkatkan daya saing kontraktor dalam lelang. Padahal kontraktor listrik skala kecil dan menengah memiliki keterbatasan dalam menerapkan banyak sistem manajemen sekaligus yang berdiri sendiri. Sehingga diperlukan suatu konsep sistem manajemen terintegrasi untuk menyederhanakan banyak sistem ke dalam satu kesatuan sistem manajemen. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan merancang suatu model Integrated Management System (IMS) untuk kontraktor listrik skala kecil dan menengah. Dimana sistem manajemen yang diintegrasikan meliputi ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001. Dalam hal ini digunakan studi kasus kontraktor listrik di bawah naungan AKLI DPC Lamongan. Penelitian diawali dengan melakukan penilaian elemen-elemen ISO tersebut dengan menggunakan metode Delphi Study. Hal ini digunakan untuk mengetahui elemen-elemen yang penting sesuai kondisi perusahaan. Hasil penilaian elemen-elemen tersebut selanjutnya dibobotkan dengan menggunakan metode AHP, sehingga menghasilkan elemen-elemen yang paling penting untuk digunakan sebagai elemen penyusun model IMS. Model IMS dirancang dengan mengintegrasikan elemen dan kerangka ketiga sistem manajemen tersebut. Model IMS juga dibuat dengan menyesuaikan kondisi perusahaan. Hasil dari model IMS tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam diagram alur proses bisnis untuk membandingkan proses bisnis yang baru dengan proses bisnis eksisting. Model IMS dan proses bisnis yang baru tersebut selanjutnya diverifikasi untuk mengetahui tingkat kemudahan pemahaman, kelengkapan model, dan kemungkinan implementasi di lapangan. Sehingga dapat diketahui evaluasi atau saran perbaikan terhadap model yang telah dibuat. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Iwan Vanany, ST,MT,Ph.D |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |