RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Analisis Risiko pada Pasokan Komoditas Daging Sapi (Studi kasus: Jawa Timur ) |
Edition | |
Call Number | 2013/I/26 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Pangatur, Ali Ismail |
Subject(s) | Risk Analysis Failure modes and effects analysis Framework rapid agricultural risk assessment |
Classification | 658.155 Pan a |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2013 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 25 cm |
Abstract/Notes | Kata kunci: Analisis Risiko, failure modes and effects analysis (FMEA), Framework Rapid Agricultural Risk Assessment, Rantai Pasok Daging Sapi |
Specific Detail Info | Industri daging sapi pada saat ini sedang mengalami krisis dimana terjadi kelangkaan daging sapi dan juga harga daging sapi yang melonjak, sehingga masyarakat mengeluhkan ketersedian daging sapi dan harga daging sapi yang tinggi. Dari permasalahan diatas penulis mencoba untuk menganalisis aliran rantai pasok daging sapi yang berada di provinsi Jawa Timur. Penelitian ini diawali dengan pemetaan rantai pasok daging sapi di Jawa Timur. Setelah dilakukan pemetaan rantai pasok, didapatkan 8 elemen rantai pasok daging sapi yaitu pembibitan, bakalan, penggemukan, pasar hewan, belantik, pedagang pengumpul, rumah potong hewan, distributor. Setelah elemen-elemen rantai pasok teridentifikasi lalu dilakukan identifikasi risiko menggunakan metode failure modes and effects analysis (FMEA). Dari proses identifikasi risiko ini didapatkan 35 risiko, lalu 35 risiko ini dilakukan penilaian risiko dengan menggunakan metode FMEA dan dilakukan evaluasi risiko dengan menggunakan Framework Rapid Agricultural Risk Assessment. Setelah dilakukan evaluasi terdapat 6 risiko yaitu risiko harga jual bibit (pedet) yang murah (a4), risiko ketidakpastian keuntungan (b7), risiko ketidakpastian harga jual sapi (c4,e1), risiko tingginya harga pakan (c7), risiko sapi tidak terjual (c11). Risiko yang memiliki nilai risiko tinggi dan akan diberikan penanganan mitigasi. Mitigasi risiko dilakukan berdasarkan faktor risiko, berikut mitigasi risiko yang kritis yaitu dinas peternakan memberikan pelatihan mengenai tata cara berternak yang efektif dan efisien, serta memberikan sosialisasi mengenai berbisnis dari ternak sapi, pemerintah memfasilitasi adanya usaha gabungan antara pembibitan, bakalan, dan penggemukan agar lebih efisien, serta adanya bantuan dari pemerintah untuk biaya investasi peternak rakyat, dan adanya pihak dinas peternakan untuk mengawasi jual beli di pasar serta pengoptimalan timbangan di pasar hewan |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Imam Baihaqi,ST,MSc.Ph.D; Nugroho Priyo Negoro, ST,SE,MT |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |