RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Peningkatan Produktivitas Proses Produksi dengan Pendekatan Lean Manufacturing pada PT. Joyfresh International |
Edition | |
Call Number | 2013/I/37 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Bayu, I. Ketut Agus Indra |
Subject(s) | Lean Thinking Root Cause Analysis Bigpicture Mapping |
Classification | 658.406 Bay p |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2013 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 25 cm |
Abstract/Notes | Kata Kunci : Lean Manufacturing, Big Picture Mapping, Root Causes Analysis, Failure and Mode Effect Analysis, AHP (Analytical Hierarchy Process). |
Specific Detail Info | PT. Joyfresh International merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang energi alternatif. Produk utama dari perusahaan ini adalah Green Flame kaleng yaitu bahan bakar yang berbentuk gel yang merupakan produk energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Produk ini dapat digunakan oleh pecinta alam, pramuka, TNI, Polri, pengusaha catering, hotel, serta siapa saja yang membutuhkan api secara praktis dan tahan lama. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi waste yang terjadi pada proses produksi di PT. Joyfresh International. Penerapan metode Lean Manufacturing bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi waste yang paling sering terjadi sehingga proses produksi dapat terlaksana secara lebih efisien. Tools yang digunakan yaitu BPM (Big Picture Mapping), AHP (Analytical Hierarchy Process), FMEA (Failure and Mode Effect Analysis) dan RCA (Root Causes Analysis). Berdasarkan hasil dari Big Picture Mapping diperoleh aktivitas-aktivitas yang tidak memberi nilai tambah pada proses produksi, hal itu mengindikasikan terdapat waste pada perusahaan. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa waste yang paling berpengaruh terhadap produktivitas yaitu waiting dan excessive motion. Berdasarkan RCA sub waste dari kategori waiting yaitu menunggu bahan isian dari Green Flame kaleng dan menunggu kaleng dari tempat produksi, sedangkan sub waste dari excessive motion yaitu mengobrol di tempat kerja, mengobrol secara berlebihan di tempat produksi dan mencari alat finishing setelah jam istirahat selesai kemudian dari RCA tersebut dicarilah nilai prioritas kegagalan tertinggi dengan menggunakan FMEA. Dari FMEA diperoleh alternatif kebijakan yang digunakan untuk mengurangi waste yang terjadi di perusahaan. Metode yang digunakan untuk memilih alternatif yaitu AHP, berdasarkan AHP alternatif kebijakan yang memiliki performansi tertinggi yaitu alternatif 1 dan 3 yakni pengadaan alat bantu pembuatan cairan Green Flame dan melakukan penataan kembali fasilitas produksi (relayout). |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Prof. Dr.Ir. Moses L.Singgih, M.Sc.M.Reg.Sc. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |