RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Analisis Pengembangan Industri Potensial di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat dengan Pendekatan Spasial |
Edition | |
Call Number | 2013/II/13 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Abduh, Ahmad Izzuddin |
Subject(s) | Location Quotient Industrial Base Industrial Estate Location |
Classification | 658 Abd a |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI- ITS |
Publishing Year | 2013 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 25 cm |
Abstract/Notes | Kata Kunci : basis industri, lokasi kawasan industri, location quotient (LQ), metode rasio pertumbuhan, Shift and Share, Weighted Overlay GIS, spatial analysis. |
Specific Detail Info | Era globalisai dan liberalisasi ekonomi telah membawa pmbaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian global sehingga persaingan pada sektor industri semakin meningkat. Oleh karena itu sektor industri perlu meningkatkan daya saing secara berkelanjutan agar dapat membentuk landasan ekonomi yang kuat berupa stabilitas ekonomi makro serta iklim usaha dan investasi yang sehat. Dalam bidang industri, pemerintah telah membuat kebijakan dan strategi guna mewujudkan visi Pembangunan Industri Nasional agar tahun 2020 Indonesia telah menjadi Negara Industri Maju Baru yaitu melalui penyiapan kawasan industri yang memiliki keunggulan geo-ekonomi dan geo-strategi. Salah satu kawasan yang akan dikembangkan adalah kawasan Kabupaten Bintuni Irian Barat yang termasuk dalam Rencana Pembangunan Kawasan Industri di Wilayah III yang konsentrasinya masih minim. Agar mampu berdaya guna dan dapat diimplementasikan, perencanaan pengembangan kawasan industri tersebut membutuhkan penelitian awal untuk menentukan basis industri dan lokasi pengembangan yang optimal dalam mengembangkan industri potensial di Kabupaten Teluk Bintuni. Tahapan dalam penelitian ini, pertama adalah menentukan basis industri adalah metode location quotient (LQ) MRP dan Shift and Share. Selanjutnya hasil penentuan basis industri tersebut digunakan sebagai salah satu kriteria dalam menentukan lokasi kawasan industri yang optimal dengan pendekatan spatial MCDM. Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh hasil bahwa basis industri yang optimal untuk dikembangkan adalah migas berupa (LNG Tangguh) dan lokasi optimal berada di distrik Aroba tepatnya di sebelah utara kampung Aroba. Kata Kunci : basis industri, lokasi kawasan industri, location quotient (LQ), metode rasio pertumbuhan, Shift and Share, Weighted Overlay GIS, spatial analysis. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr.Ir. I.Ketut Gunarta, MT |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |