RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Model Simulasi Diskrit untuk Merancang Konektivitas Antar Moda pada Terminal Petikemas Teluk Lamong |
Edition | |
Call Number | 2014/II/17 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Putra, Arrad Ramadhan Mediantaka |
Subject(s) | Simulation Intermodal transportation |
Classification | 629.04 Put m |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2014 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 24 cm |
Abstract/Notes | Kata Kunci : Multimoda Transportasi, Simulasi ARENA, Konektivitas Antar Modal |
Specific Detail Info | Pada penelitian ini dilakukan perancangan model simulasi diskrit terhadap konektivitas intermodal transportasi pada terminal petikemas Teluk Lamong Surabaya dengan menggunakan software Arena 14.0. Model simulasi tersebut mengintegrasikan dua jenis sistem transportasi yang digunakan untuk aktifitas distribusi petikemas khususnya antara area Perak dan Teluk Lamong yaitu truk petikemas dan monorel petikemas. Dalam sistem monorel tersebut terdapat lima stasiun dimana masing-masing berada pada lima wilayah yang berbeda dan bertugas untuk melayani aktifitas bongkar muat petikemas pada masing-masing wilayah tersebut. Stasiun tersebut beroperasi dengan berbasis ECO sistem dimana tidak disediakan CY bagi petikemas yang turun dari monorel namun langsung diangkut diatas truk petikemas. Hal tersebut diberlakukan untuk meminimalisir luas lahan yang digunakan masing-masing stasiun. Sejumlah truk telah ditugaskan untuk mengantri pada masing-masing stasiun sehingga saat monorel datang petikemas akan langsung dimuat ke atas truk dan melanjutkan perjalanannya. Namun jumlah truk yang diperbolehkan untuk mengantri pada masing-masing stasiun harus dibatasi dikarenakan untuk mengurangi luas lahan yang dipakai dan juga mengurangi carbon emission dari truk itu sendiri. Pada penelitian ini diberlakukan beberapa skenario untuk mempelajari perilaku sistem dan menguji dampak dari diberlakukannya kebijakan yang berbeda-beda pada aktifitas pengiriman petikemas tersebut. Pada dua skenario awal dilakukan penentuan jumlah monorel yang terbaik dan kebijakan aktifitas bongkar muat mana yang lebih baik, antara mixed dan dedicated. Skenario selanjutnya digunakan untuk menentukan kebijakan penyusunan petikemas yang terbaik untuk setiap monorelnya. Pada skenario terakhir digunakan untuk menentukan jumlah truk yang ditugaskan untuk bersiap pada masing-masing stasiun. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr.Eng.Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |