RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Penerapan Metode Fuzzy AHP dan Promethee untuk Penetapan Pemberian Kredit UMKM pada PT.PNM (Persero) Ulamm (studi kasus: Unit X ) |
Edition | |
Call Number | 2014/II/58 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Janna, Felly Feriska Hidayatul |
Subject(s) | Fuzzy-AHP Credit Promethee |
Classification | 658.403 Jan p |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI - ITS |
Publishing Year | 2014 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 24 cm |
Abstract/Notes | Kata kunci : Kredit, PT PNM (Persero) ULaMM, Fuzzy-AHP, PROMETHEE. |
Specific Detail Info | PT Permodalan Nasional Madani (Persero) merupakan solusi strategis pemerintah untuk membantu akses permodalan bagi pengusaha UMKM dan Koperasi. PT PNM (Persero) meningkatkan jangkauan layanan langsung kepada usaha kecil dan mikro di daerah melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). ULaMM merupakan layanan pinjaman modal kerja dan investasi untuk usaha mikro dan kecil yang disertai bimbingan untuk mengembangkan usahanya. Pemberian kredit PT PNM (Persero) ULaMM Unit X dimulai dengan inisiasi, dilanjutkan dengan verifikasi, dan terakhir appraisal berdasarkan skoring verifikasi. Sayangnya dalam penilaian risiko kredit 5C belum memperhitungkan Daftar Hitam BI dan Trade Checking pada aspek Character, Pemasaran dan Produksi pada aspek Capacity, serta Potensi Permintaan pada aspek Condition. Selain itu penggunaan skoring belum melibatkan bobot kriteria serta menghasilkan output yang masih bias dan hasil skor calon debitur berdekatan. Sehingga belum mampu memberikan keputusan secara optimal dan objektif untuk menghindari kredit macet yang seringkali terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengembangkan kerangka proses penilaian pemberian kredit di PT PNM (Persero) ULaMM Unit X untuk meminimasi permasalahan kredit macet. Kerangka proses penilaian pemberian kredit dibentuk melalui penentuan bobot kriteria dan sub kriteria berdasarkan preferensi seluruh desicion maker dengan Teknik Fuzzy - Analytical Hierarchy Process (Fuzzy-AHP). Teknik ini dipilih karena mampu mengurangi penilaian decision maker yang bersifat tidak pasti, samar, dan linguistik melalui penggunaan skala yang tidak tunggal. Kemudian, dilakukan perangkingan calon debitur yang layak menerima kredit menggunakan metode Preferance Ranking Organization for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). Metode ini mampu menyelesaikan permasalahan multi kriteria dengan mengakomodir segala internal & eksternal serta variabel kualitaif maupun kuantitatif. Selain itu metode ini mampu menjawab kesesuaian kriteria dalam realitas karena setiap kriteria memiliki tipe preferensi sendiri – sendiri. Bobot kriteria penilaian kredit tertinggi dengan metode Fuzzy-AHP adalah Character dengan nilai 37%, sedangkan bobot terendah adalah Capital dengan nilai 10,5%. Sementara bobot yang dimiliki Capacity, Condition, Collateral berurutan 27,9%; 10,9%; 13,7%. Sedangkan bobot sub kriteria tiga tertinggi dari 18 sub kriteria adalah Daftar Hitam BI (10,4%), BI Checking (9,8%), dan Loan to Value (8,2%). Sedangkan bobot sub kriteria tiga terendah diantaranya berurutan Trend Laba (3,6%), Jumlah Pekerja (SDM) sebesar 3,2%, dan Produksi (2,3%). Selanjutnya integrasi bobot tersebut dintegrasikan dengan metode perangkingan PROMETHEE menghasilkan perangkingan kelayakan berurutan calon debitur D – B – G – F – C – A – E. Dari ketujuh debitur tersebut tiga calon debitur yang layak menerima kredit adalah debitur D, B, dan G. Sedangkan lainnya tidak layak karena memiliki nilai net flow negatif pada PROMETHEE II. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Prof.Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |