RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Evaluasi Kemampulaluan Coal terminal Pelabuhan Tarahan Milik PT.X |
Edition | |
Call Number | 2014/II/93 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Moekti, Aditya Setyawan |
Subject(s) | Coal Handling Facility Coal Terminal Evaluation Optimization |
Classification | 690.53 Moe e |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2014 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 24 cm |
Abstract/Notes | Kata kunci : Coal Handling Facility, Coal Terminal, Evaluasi, Kemampulaluan, Optimasi |
Specific Detail Info | Batu bara merupakan salah satu sumber energi yang masih dominan digunakan saat ini. Permintaan akan batu bara umumnya datang dari perusahaan pembangkit listrik (PLTU) yang menyerap lebih dari 80% dari permintaan domestik batu bara. Kemudian disusul oleh perusahaan semen, metalurgi, dan industri lainnya. Dengan telah selesainya proyek pembangunan PLTU dengan total kapasitas sebesar 10.000 MW milik PLN serta disahkannya PP no.1 Tahun 2014 yang mengatur tentang larangan ekspor mineral dalam bentuk bijih (ore / raw material) tanpa melalui proses pengolahan dan pemurnian, permintaan akan batu bara diproyeksikan terus meningkat. PT. X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan, pengolahan, serta pemanfaatan batu bara. Untuk memenuhi tingkat produksi yang diproyeksikan meningkat akibat kenaikan permintaan batu bara di masa mendatang, PT. X meningkatan kapasitas produksi salah satu Unit Pertambangannya. Dengan telah selesainya pembangunan infrastruktur di Pelabuhan Tarahan, diperlukan evaluasi kembali terkait dengan kemampulaluan Pelabuhan Tarahan untuk mengantisipasi peningkatan kapasitas. Penelitian ini menghasilkan model simulasi yang merepresentasikan seluruh kegiatan di Coal Terminal. Kemampulaluan rata-rata yang dihasilkan dari pengembangan fasilitas masih berada di nilai 10,447,740. Rendahnya tingkat kemampulaluan disebabkan oleh rendahnya tingkat penerimaan. Tingkat penerimaan yang rata-rata sebesar 10,549,242 besar dipengaruhi oleh keterbatasan SOP terkait headway antar kereta 111 menit. untuk memenuhi permintaan sebesar ii 25,660,000 diperlukan headway antar kereta sebesar 55.56 menit. Minimasi headway dapat dilakukan dengan membangun jalur double track. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr.Ir. I. Ketut Gunarta, MT |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |