RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Perancangan Model Simulasi Kesiapan Kelembagaan Klaster Industri Pengolahan hasil Laut |
Edition | |
Call Number | 2015/04 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Hudaningsih, Nurul |
Subject(s) | AHP Dynamic System Institutional Cluster Participatory |
Classification | 003.353 69 Hud p |
Series Title | GMD | Tesis |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2015 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 24 cm |
Abstract/Notes | Kata kunci : Kelembagaan klaster, partisipatori, Analytical Hierarchy Process (AHP), sistem dinamik |
Specific Detail Info | Klaster Industri merupakan jaringan industri yang bergerak di bidang tertentu dan saling bekerjasama untuk meningkatkan nilai tambah produk. Pada klaster industri terdapat hubungan yang bernilai strategis pada stakeholder maupun kelembagaan yang berada dalam lingkupnya. Kelembagaan merupakan perangkat formal dan non formal yang mengatur perilaku dan dapat memfasilitasi terjadinya koordinasi atau mengatur hubungan hubungan interaksi antar individu-individu. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model kelembagaan klaster yang mampu digunakan untuk mengetahui posisi klaster serta kebijakan yang tepat terhadap perkembangan klaster. Dalam penelitian ini digunakan beberapa pendekatan, yaitu partisipatori, Analytical Hierarchy Process (AHP) dan sistem dinamik. Pendekatan kepada stakeholder dilakukan untuk mendapatkan informasi yang riil. Dengan menggunakan pendekatan partisipatori mampu menjaring informasi dan knowledge dari seluruh stakeholder. Informasi stakeholder menjadi bahan penyiapan model penilaian kesiapan kelembagaan klaster. Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menentukan kriteria-kriteria prioritas pada model penilaian kelembagaan klaster. Sedangkan sistem dinamik digunakan untuk memodelkan kebijakan pemerintah terhadap pengembangan kelembagaan klaster. Kriteria yang mendapatkan prioritas dalam kelembagaan klaster adalah keterwakilan industri inti dan kriteria kolaborasi antar pelaku. Penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa posisi klaster berada pada posisi embrio dengan skor 33,15. Sedangkan skenario yang memiliki dampak yang lebih baik terhdap kelembagaan klaster adalah peningkatan keterwakilan institusi pemerintah. Dengan peningkatan peran instansi pemerintah, status kelembagaan klaster naik ke status growth dengan jangka waktu lima tahun. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Nurhadi Siswanto,ST,MSIE,Ph.D; Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi, MT |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |