RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Perbandingan Model Pairwise dan Spanning Reveneu Sharing Contract pada Rantai Pasok Produk Sayuran Segar |
Edition | |
Call Number | 2015/05 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Narulidea, Winda |
Subject(s) | SUPPLY CHAIN Revenue Sharing Contract Urban Farming Fresh Vegetables Perishable Products |
Classification | 338.5 Nar p |
Series Title | GMD | Tesis |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2015 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 24 cm |
Abstract/Notes | Kata kunci: revenue sharing contract, supply chain, sayuran segar, pertanian perkotaan, produk perishable |
Specific Detail Info | Penelitian ini mengembangkan model revenue sharing contract pada rantai pasok produk sayuran segar. Pada revenue sharing contract, pemasok menawarkan harga wholesale yang lebih rendah kepada retailer. Kemudian sebagai timbal baliknya, retailer memberikan sebagian dari revenue-nya kepada pemasok. Pada industri retail modern, tingkat permintaan konsumen bergantung pada harga dan juga pada tingkat kesegaran produk yang ditawarkan retailer. Karena karakteristik produk yang tidak tahan lama (perishable), tingkat kesegaran dari produk yang dijual retailer menurun selama masa penjualan, sehingga retailer perlu melakukan penurunan harga untuk mempertahankan tingkat permintaan yang sama. Secara lebih spesifik, objek penelitian ini dilakukan pada pertanian perkotaan. Pertanian perkotaan merupakan upaya alternatif untuk memanfaatkan lahan terbatas di daerah perkotaan. Pada pertanian perkotaan terdapat Urban Farming Center yang bekerjasama dengan petani berdasarkan konsep contract farming. Oleh karena itu, diperlukan kontrak yang dapat membangun koordinasi dari keseluruhan pemain dalam supply chain yaitu retailer, Urban Farming Center, dan petani. Pada rantai pasok 2 eselon yang tersebut, penelitian ini mengembangkan dua model revenue sharing yaitu pairwise dan spanning revenue sharing contract. Pairwise revenue sharing contract yaitu kontrak yang dilakukan antar pasangan pemain dalam setiap eselon. Sedangkan pada spanning revenue sharing contract hanya terdapat sebuah kontrak yang mengikat semua pemain dalam supply chain. Percobaan numerik dilakukan untuk melihat perbandingan performansi kedua model yang dapat terukur dengan melihat ekspektasi profit pemain dan rasio perbandingan profit pemain pada kondisi kontrak dan tidak ada kontrak. Distribusi peningkatan profit pada pairwise maupun spanning contract ditentukan oleh besarnya parameter kontrak hasil negosiasi pada saat kontrak tersebut dibuat. Selain itu, resiko penurunan profit yang dialami retailer saat melakukan penurunan harga dapat di-sharing kepada pemain yang lain bergantung pada nilai parameter kontrak tersebut. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |