RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Pengelolaan Inventory dengan Mempertimbangkan Produk Substitusi pada Struktur Dual Channel Supply Chain |
Edition | |
Call Number | 2015/11 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Deviabahari, Jazilatur Rizqiyah |
Subject(s) | Inventory Dual Channel Supply Chain Product Substitution |
Classification | 658.7 Dev p |
Series Title | GMD | Tesis |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI - ITS |
Publishing Year | 2015 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 24 cm |
Abstract/Notes | Kata kunci : persediaan, dual channel supply chain, produk substitusi |
Specific Detail Info | Perkembangan teknologi internet telah memberikan dampak yang luas pada pada perusahaan, terutama peluang baru dalam mengembangkan bisnisnya. Internet telah memberikan peluang pada perusahaan yang sebelumnya hanyamenggunakan sistem penjualan tradisional dalam memasarkan produknya, memperluas jaringan pasarnya dengan cara memasarkan produknya melalui Internet sebagai sales channel baru. Mekanisme distribusi gabungan antara offline dan online channel inilah yang sering disebut sebagai dual channel supply chain (DCSC). Banyak tantangan yang dihadapi oleh perusahaan ketika menerapkan DCSC ini, salah satunya yaitu bagaimana mengelola persediaan di masing-masing channel. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengelolaan persediaan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan karena menyangkut performansi utama. Ketika sebuah perusahaan mempertimbangkan adanya substitusi produk, maka pengelolaan persediaannya akan semakin kompleks. Beberapa peneliti telah mengusulkan model persediaan dalam DCSC, begitu pula model persediaan yang mempertimbangkan substitusi produk. Namun penelitian tentang bagaimana mengelola persediaan pada struktur DCSC dengan mempertimbangkan adanya substitusi produk masih belum banyak dilakukan. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menyusun model kebijakan persediaan pada struktur DCSC dengan melibatkan pengaruh adanya substitusiproduk. Kriteria optimasi adalah minimasi biaya persediaan masing-masing channel, maupun sistem secara keseluruhan. Model ini kemudian diuji dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu pada kasus keputusan persediaan sentralisasi dan desentralisasi. Dari hasil percobaan numerik dapat diketahui bahwa semakin tinggi derajat substitusi akan menurunkan optimal order quantity dan fillrate untuk produk utama namun akan meningkatkan order quantity untuk produk substitusi. Sedangkan semakin tinggi customer acceptance akan menaikkan order quantity produk utama dan produk substitusi serta fillrate produk utama. Secara keseluruhan, total cost sistem pada kasus sentralisasi lebih besar dibandingkan total cost pada kasus desentralisasi. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Dr.Eng. Erwin Widodo, ST,M.Eng; Imam Baihaqi, ST,MSc.Ph.D |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |