RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Peningkatan Kualitas Pelayanan Fasilitas Umum dan Wahana Konservatif di Kebun Binatang Surabaya |
Edition | |
Call Number | 2015/I/37 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Septiardy, Bagus |
Subject(s) | House of Quality Service Quality Service Of Surabaya Zoo |
Classification | 658.56 Sep p |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI - ITS |
Publishing Year | 2015 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 24 cm |
Abstract/Notes | Kata kunci : pelayanan Kebun Binatang Surabaya, Service Quality, Kano Model, House of Quality, incremental analysis |
Specific Detail Info | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menetapkan flora dan fauna Indonesia menjadi salah satu elemen dari “Wonderful Indonesia” pada tahun 2013 sebagai langkah peningkatan devisa negara. Sehingga keanekaragaman flora dan fauna yang dimiliki oleh Indonesia difasilitasi dengan adanya kebun binatang atau taman safari sebagai habitat (kawasan pelestarian) sekaligus sebagai obyek wisata. Salah satu kebun binatang yang dijadikan obyek wisata dan dikenal masyarakat Kota Surabaya adalah Kebun Binatang Surabaya (KBS). Hingga tahun 2013, Kebun Binatang Surabaya masih menjadi kebun binatang yang memiliki spesies terlengkap se-Asia Tenggara dengan jumlah spesies lebih dari 351 spesies. Namun, dalam 5 tahun terakhir, Kebun Binatang Surabaya memiliki masalah yang cukup serius. Hal ini ditandai dengan data jumlah pengunjung Kebun Binatang Surabaya per tahun yang mengalami penurunan sekitar 10%. Faktor utama yang menyebabkan ada penurunan jumlah customer ini adalah adanya penurunan kualitas layanan. Sehingga, perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi atribut layanan yang perlu dilakukan perbaikan, serta cara untuk meningkatkan kualitas layanan Kebun Binatang Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 41 atribut layanan menjadi weakness dari layanan Kebun Binatang Surabaya. Penelitian dengan model Kano menghasilkan 18 atribut kategori must-be, 11 atribut kategori one-dimensional, dan 12 atribut kategori attractive. Penelitian dengan model HoQ menghasilkan 24 respon teknis yang akan dijadikan pertimbangan dalam penyusunan konsep alternatif. Penyusunan konsep alternatif menghasilkan 4 konsep, yaitu: educational one-way route, seaworld & night zoo, modern educational zoo, dan interactive zoo. Analisis incremental menghasilkan konsep educational one-way route menjadi konsep perbaikan terbaik dibandingkan konsep lainnya dan do-nothing. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Naning Aranti Wessiani, ST,MM |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |