RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Pengaruh Budaya Organisasi dan Daya Saing Kualitas Produk terhadap Efektivitas Implementasi Total Quality Management di Perusahaan Manufaktur Indonesia |
Edition | |
Call Number | DS/2016/04 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Wahjudi, Didik |
Subject(s) | Personnal Management Organizational Culture |
Classification | 658.312 Wah p |
Series Title | GMD | Disertasi |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2016 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | Banyak publikasi melaporkan peranan total quality management (TQM) dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Namun demikian banyak pula perusahaan yang gagal memperoleh manfaat dari implementasi TQM. Salah satu faktor yang banyak dilaporkan mempengaruhi keberhasilan implementasi TQM adalah budaya organisasi. Budaya organisasi dapat dikembangkan dari dalam perusahaan tersebut sendiri maupun dipengaruhi oleh budaya bangsa di mana perusahaan tersebut berlokasi. Penelitian terdahulu tentang dampak budaya organisasi terhadap implementasi TQM dilakukan di negara dengan budaya yang relatif homogen. Indonesia memiliki banyak etnis yang menyebabkan budaya bangsanya seringkali tidak mewakili budaya etnis tertentu. Belum ada penelitian mengenai dampak budaya organisasi pada implementasi TQM pada perusahaan di Indonesia. Selain itu, literatur juga melaporkan bahwa kemampuan kualitas produk untuk meningkatkan daya saing perusahaan sangat bervariasi. Hingga saat ini belum ada studi yang mengevaluasi apakah daya saing kualitas produk yang beragam ini mempengaruhi implementasi TQM. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua research gap di atas dengan memakai mixed method, yaitu sequentially explanatory strategy. Strategi penelitian ini diawali dengan survei pada 152 orang manajer dan direktur perusahaan manufaktur di Indonesia dan dilanjutkan dengan melakukan empat studi kasus kecil dan satu studi kasus besar.Ada lima dimensi budaya yang diteliti, yaitu perbedaan kekuasaan, individualisme, maskulinitas, pencegahan ketidakpastian, dan orientasi jangka panjang. Dari lima dimensi budaya tersebut, studi kuantitatif hanya mengidentifikasi individualisme dan pencegahan ketidakpastian yang berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Studi kuantitatif tidak menemukan pengaruh moderasi dari lima dimensi budaya organisasi terhadap hubungan antara TQM dengan kinerja perusahaan. Hasil studi kualitatif mengidentifikasi bahwa perbedaan kekuasaan dan individualisme dapat mendukung maupun menghambat efektivitas implementasi TQM, sedangkan pencegahan ketidakpastian dan TQM. Daya saing kualitas produk teridentifikasi meningkatkan intensitas implementasi TQM. Selanjutnya, pengaruh daya saing kualitas produk pada kinerja perusahaan hanya dapat dicapai melalui implementasi TQM. Implikasi teoritis dari studi ini ialah tingkat indvidualisme yang tinggi tidak selalu menghambat implementasi TQM, seperti yang dilaporkan banyak artikel. Selain itu, TQM dapat memberikan keunggulan kompetitif, baik ketika level DSKP tinggi maupun rendah. Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi manajerial, yaitu mengkonfirmasi efektivitas TQM untuk meningkatkan kinerja perusahaan besar maupun kecil. Penelitian ini juga memberikan arahan bagi perusahaan manufaktur Indonesia yang ingin menerapkan TQM, yaitu mengenai pentingnya pimpinan perusahaan memiliki visi kualitas yang kuat, perlunya pemberdayaan karyawan, dan perlunya menggunakan ukuran kinerja yang tepat. |
Specific Detail Info | Kata kunci: budaya organisasi, daya saing kualitas produk (DSKP), mixedmethod,perusahaan manufaktur, total quality management (TQM). |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Prof. Ir. Moses L. Singgih;M.Sc.M.Reg.Sc;Ph.D; Ir. Patdono Suwignyo, M.Eng.Sc.Ph.D; Dr. Imam Baihaqi, ST,MSc. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |