RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Model Pengelolaan Resiko Supply Chain Mempertimbangkan Kepentingan Multistakeholder pada Komoditas Tuna |
Edition | |
Call Number | DS/2016/06 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Parenreng, Syarifudin Mabe |
Subject(s) | Risk Management Food Seceruty |
Classification | 658.7 Par m |
Series Title | GMD | Disertasi |
Language | Indonesia |
Publisher | Jurusan Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2016 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | 24 cm |
Abstract/Notes | Mengelola risiko supply chain adalah topik yang banyak dibahas dalam penelitian, namun hampir semua model atau pendekatan yang ada melihat risiko dari kepentingan satu stakeholder. Di sisi lain, supply chain biasanya melibatkan banyak stakeholder dengan kepentingan yang berbeda-beda. Suatu kejadian bisa berdampak negatif terhadap satu stakeholder, namun tidak terlalu berdampak bagi stakeholder lain. Penelitian ini membahas pengelolaan risiko supply chain yang mempertimbangkan kepentingan lebih dari satu stakeholder. Terbagi dalam dua bagian utama yaitu studi lapangan yang intinya adalah identifikasi risiko dan stakeholder serta bagian kedua adalah pengembangan model. Observasi lapangan dilakukan pada supply chain tuna. Tujuannya adalah untuk mendapatkan peta proses supply chain, mengidentifikasi stakeholder yang terlibat serta kepentingannya, memetakan risiko yang terjadi di masing-masing tahapan supply chain dan dampak yang ditimbulkan terhadap setiap stakeholder. Tuna merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia dan menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi perekonomian negara sektor perikanan. Menjadikan tuna sebagai kasus pada penelitian ini cukup tepat dalam menggambarkan risiko supply chain karena bisa dilihat dari perspektif stakeholder yang berbeda, dalam hal ini adalah pelaku usaha dan pemerintah. Pelaku usaha berkepentingan terhadap keberlanjutan bisnis sedangkan pemerintah peduli terhadap ketahanan pangan. Pengembangan model dilakukan dengan memodifikasi model House of Risk (HOR) yang selama ini secara implisit menggunakan asumsi hanya ada satu stakeholder. Ada dua fase yang pada model HOR. Fase pertama adalah mengkaitkan antara kejadian risiko dengan agen risiko. Setiap kejadian risiko dikuantifikasikan besaran dampaknya terhadap masing-masing stakeholder. Fase pertama menghasilkan sejumlah agen risiko yang direkomendasikan untuk dicegah. Fase kedua adalah mendapatkan sejumlah aksi yang dinilai efektif dalam melakukan pencegahan terhadap agen risiko. Model yang dikembangkan ini diuji coba untuk kasus supply chain tuna. Di samping itu, dihasilkan juga model simulasi Monte Carlo yang bisa digunakan untuk menganalisis dampak finansial yang dihasilkan dari masing-masing kombinasi dari upaya aksi pencegahan. Kontribusi penelitian ini meliputi aspek akademik dan manajerial. Pada aspek akademik, penelitian ini melengkapi model pengelolaan risiko dengan mempertimbangkan kepentingan multistakeholder dan mengakomodir semangat kolaborasi dalam supply chain. Pada aspek manajerial, penelitian ini memberi model alternatif dalam penyelesaian masalah yang melibatkan banyak kepentingan stakeholder dalam sebuah organisasi. Pendekatannya bersifat kuantitatif, sederhana dan terbuka bagi setiap stakeholder sehingga memungkinkan untuk mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersama. |
Specific Detail Info | Kata kunci: Risiko, supply chain, multistakeholder, konflik kepentingan, tuna, keberlanjutan bisnis, ketahanan pangan. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Prof. Dr.Ir. I. Nyoman Pujawan, M.Eng; Putu Dana Karningsih, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |