RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Perancangan Penilaian Kinerja Karyawan Berbasis Mixed Model dan Sistem Insentif (Studi Kasus: Line 5 Departemen Produksi PT.X) |
Edition | |
Call Number | 2016/II/11 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Hanifah, Puspita Sari |
Subject(s) | Performance Assessment Incentives System |
Classification | 658.312 5 |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Departemen Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2016 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | Penilaian kinerja merupakan suatu tindakan mengukur atau menilai berbagai aktivitas sesuai dengan parameter yang telah ditentukan. Hasil penilaian kinerja merupakan alat yang penting untuk mengetahui kontribusi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Salah satu jenis penilaian kinerja karyawan yaitu tidak hanya mengukur satu perspektif saja “what” atau apa output dari kinerja yang bersifat kuantitatif (job performance) tetapi perlu menggunakan perspektif yang berbeda yaitu “how” atau bagaimana kinerja tersebut (kompetensi). Konsep tersebut dikenal dengan istilah mixed model. Pada PT.X telah menggunakan mixed model untuk menilai kinerja karyawan, namun terdapat beberapa kelemahan diantaranya pada job performance tidak ada proses deployment KPI departemen ke KPI individu dan kompetensi karyawan diukur dari absensi. Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan sistem penilaian kinerja berbasis mixed model dan sistem insentif khususnya karyawan line 5 Departemen Produksi PT.X. Langkah pertama perancangan penilaian kinerja karyawan line 5 Departemen Produksi yaitu penyusunaan kompetensi beserta indikator dan standar minimum, dimana kompetensi karyawan terdiri dari kompetensi inti, generik, dan teknikal. Selanjutnya yaitu menyusun job performance karyawan melalui proses deployment KPI departemen atau line dan job description beserta penentuan bobot dan target. Oleh karena itu hasil penilaian kinerja karyawan line 5 Departemen Produksi PT.X terdiri dari kompetensi dan job performance, dimana masing-masing memiliki bobot sebesar 40% dan 60%. Kemudian hasil penilaian kinerja dapat digunakan perusahaan sebagai pedoman dalam penentuan insentif bagi karyawan untuk meningkatkan motivasi sehingga kinerja karyawan akan lebih baik. Pedoman lainnya yang digunakan dalam menentukan jumlah insentif karyawan yaitu hasil kinerja kelompok atau line, dimana masing-masing bobot hasil kinerja kelompok atau line dan hasil kinerja individu sebesar 40% dan 60%. |
Specific Detail Info | Mixed model, penilaian kinerja, sistem insentif |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Naning Aranti Wessiani, ST., MM |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |