RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Minimasi Waste (Pemborosan) pada Proses Produksi Pupuk Organik (Petroganik) di PT. Petrokimia Gresik Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing |
Edition | |
Call Number | 2016/II/13 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Purnasari, Indah |
Subject(s) | Lean Manufacturing |
Classification | 658.566 Pur m |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Departemen Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2016 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | Petroganik merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dihasilkan oleh PT Petrokimia Gresik dengan bahan baku utama kotoran hewan. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, permintaan petroganik diproyeksikan meningkat sebesar 12% hingga tahun 2025. Tahun 2015, PT Petrokimia Gresik mendapatkan target produksi petroganik sebesar 766.600 ton dengan hasil produksi 740.073 ton. Hasil ini didapatkan dari rekapitulasi data oleh 139 mitra yang memproduksi petroganik PT Petrokimia Gresik, salah satunya milik PT Petrokimia Gresik. Tahun 2015, pabrik petroganik milik PT Petrokimia Gresik mendapatkan alokasi sebesar 2150 ton dengan realiasi produksi 1650,6 ton. Hal ini dikarenakan kapasitas mesin pabrik belum mampu memenuhi produksi sesuai target yang ditentukan. Dari data historis perusahaan dan pengamatan langsung di lapangan menunjukkan adanya beberapa waste di lantai produksi. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian menggunakan metode lean manufacturing agar dapat mereduksi waste di produksi petroganik. Penelitian dimulai dengan menganalisis proses sepanjang value stream menggunakan pendekatan big picture mapping. Kemudian dilakukan identifikasi aktivitas value added, non value added, dan necessary but non value added. Hasil tersebut berturut – turut adalah 29%, 34%, dan 37%. Waste kritis yang terjadi di produksi petroganik adalah waiting, defect, dan inventori. Setelah identifikasi waste, langkah selanjutnya adalah pembuatan RCA dan FMEA untuk mengetahui root cause penyebab waste dan alternatif perbaikan. Pemilihan alternatif terbaik dilakukan dengan mempertimbangkan performansi dan cost menggunakan metode value engineering. Hasil tersebut menunjukkan bahwa alternatif terbaik adalah peningkatan kinerja operator melalui pembuatan form hasil kerja operator, form kesesuaian pekerjaan operator dengan SOP, dan form aktivitas cleaning di lantai produksi. |
Specific Detail Info | Big Picture Mapping (BPM), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Lean Manufacturing, Root Cause Analysis (RCA) |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Ir. Hari Supriyanto,MSIE. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |