RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Penerapan Lean Six Sigma untuk Mereduksi Waste dan Peningkatan Kualitas pada Proses Produksi Bogie S2HD-9C |
Edition | |
Call Number | 2016/II/46 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Asma, Muhammad Ramadhan |
Subject(s) | FMEA LEAN SIX SIGMA Root Cause Analysis (RCA) |
Classification | 658.562 Asm f |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Departemen Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2016 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | PT. Barata Indonesia merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang metal works dan engineering. Salah satu pelanggan dari PT.Barata yang telah melakukan kerjasama bisnis adalah pihak Standard Car Truck (SCT) untuk memesan produk bogie jenis S2HD-9C. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan terkait proses produksi bogie S2HD-9C adalah rendahnya kualitas produk (defect), rendahnya kapasitas mesin (waiting) serta banyaknya frekuensi rework yang dilakukan terhadap produk cacat (excess processing). Untuk menghadapi permasalahan tersebut PT. Barata Indonesia perlu meningkatkan kinerja produktivitas produksi untuk dapat meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu pengiriman produk kepada pelanggan. Penulis mencoba menemukan solusi dari permasalahan ini dengan menggunakan konsep Lean Six Sigma untuk memperbaiki kualitas produk bogie S2HD-9C. Tools yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value Stream Mapping (VSM) yang digunakan untuk memperoleh gambaran secara jelas tentang aliran fisik dan aliran informasi unit produksi bogie , sedangkan untuk mencari akar penyebab permasalahan diterapkan metode Root Cause Analysis. Untuk memperoleh nilai Risk Priority Number (RPN) serta mendapatkan alternatif solusi dilakukan metode FMEA dan untuk pemilihan alternatif solusi terbaik digunakan konsep Value management. Sehingga dari hasil penelitian didapatkan bahwa jenis defect yang sering terjadi selama proses produksi bogie adalah shrinkage, crack, dan sand drop. Dampak lain yang ditimbulkan dari adanya defect adalah perlunya dilakukan proses rework terhadap produk cacat sehingga terjadinya peningkatan lead time produksi. Untuk waiting waste paling kritis terjadi akibat adanya downtime mesin induction furnace dan arc furnace akibat padatnya kapasitas penggunaan mesin. Berdasarkan identifikasi terhadap waste kritis, dipilih usulan alternatif perbaikan yaitu pembentukan tim total productive maintenance dan penelitian peningkatan kualitas pengecoran komponen bolster dan side frame. Dimana penerapan alternatif tersebut berpengaruh terhadap kenaikan nilai sigma sebesar 0,29% untuk defect waste, pengurangan waktu downtime mesin produksi sebesar 19,12% dan kenaikan nilai sigma sebesar 0,29% untuk excess processing waste. |
Specific Detail Info | Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Lean Six Sigma, Root Cause Analysis (RCA), Value Engineering, Waste |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Ir. Hari Supriyanto, MSIE. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |