RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Reduksi Waste pada Proses Produksi Pasta Gigi PT. X dengan Konsep Lean Produktion |
Edition | |
Call Number | 2016/II/72 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Nugroho, Joshua Triputro |
Subject(s) | Lean Production PRODUCTION MANAGEMENT Benefit Cost Benefit |
Classification | 658.5 Nug r |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Departemen Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2016 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | PT.X merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1933. Beberapa produk unggulan PT. X adalah Pasta Gigi P dan Pasta Gigi CU. Hal ini dibuktikan dengan besarnya jumlah rata-rata market share kedua produk ini, yaitu 85,56% selama tahun 2008-2010. Namun, terdapat permasalahan pada proses produksi kedua produk tersebut. Hal ini dibuktikan dengan tidak tercapainya target output rate beberapa varian dari kedua produk tersebut selama bulan Januari hingga Maret 2016, yaitu dengan rata-rata 93,53% dari target perusahaan 96%. Hal ini terjadi karena diindikasikan adanya pemborosan (waste) pada lantai produksi seperti hasil pasta gigi yang defect dan adanya bottleneck pada proses pengemasan. Oleh karena itu, diperlukan penerapan konsep lean production untuk mereduksi waste tersebut. Penelitian ini dilakukan pada varian produk Pasta Gigi P White dan Pasta Gigi CU Green karena tingginya permintaan pada 2 jenis produk ini. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi waste kritis menggunakan metode Value Stream Mapping (VSM) dan Borda Count Method (BCM). Waste kritis yang didapatkan yaitu waste defect, waiting, dan inventory. Setelah didapatkan waste kritis, selanjutnya dilakukan analisis akar penyebab permasalahan waste kritis tersebut dengan Root Cause Analysis (RCA) menggunakan teknik 5 Why’s dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengetahui root cause dengan prioritas tertinggi. Setelah didapatkan root cause dengan prioritas tertinggi, diberikan rekomendasi perbaikan dan dilakukan analisis Benefit Cost Ratio (BCR). Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan, didapatkan 3 rekomendasi perbaikan yaitu pembuatan standard operational procedure (SOP) yang melibatkan proses kalibrasi dan pembersihan dengan nilai BCR sebesar 1,44 untuk waste defect, pengadaan safety stock untuk packaging material dengan nilai BCR sebesar 1,15 untuk waste waiting, dan pengadaan pallet rack untuk pallet hasil racikan pada area processing dengan nilai BCR sebesar 1,67 untuk waste inventory. Karena ketiga rekomendasi perbaikan ini bernilai lebih dari 1, maka seluruh rekomendasi perbaikan layak dilakukan. Dengan rekomendasi ini, diharapkan output rate produksi dapat meningkat dan mencapai target perusahaan. |
Specific Detail Info | Benefit Cost Ratio, Borda Count Method, Failure Mode and Effect Analysis, Lean Production, Root Cause Analysis, VSM, Waste |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Putu Dana Karningsih, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |