RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | "Penerapan Lean Service dan Evaluasi Interval Inspeksi dengan Mempertimbangkan Waktu Delay pada Perusahaan Sewa Mobil (Studi Kasus: Assa Rent Surabaya)" |
Edition | |
Call Number | 2017/II/22 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Sofiyana, Laila |
Subject(s) | Lean Service Delay Time Model |
Classification | 658.562 Sof p |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Departemen Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2017 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | Dewasa ini, menyewa peralatan menjadi semakin banyak dipilih oleh perusahaan daripada membeli. Pilihan untuk melakukan sewa menjadi semakin menarik saat berkaitan dengan kebutuhan peralatan yang memiliki harga tinggi, salah satunya adalah kendaraan. Salah satu perusahaan sewa mobil di Indonesia adalah ASSA Rent. Untuk memastikan kondisi mobil, ASSA Rent melakukan inspeksi kendaraan secara rutin dengan mengunjungi lokasi customer. Penentuan interval kunjungan untuk inspeksi rutin hanya dilakukan berdasarkan lokasi customer, sehingga semakin jauh lokasi customer, semakin jarang inspeksi dilakukan, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi interval inspeksi dengan mempertimbangkan pola kegagalan dan waktu delay. Selanjutnya, untuk menjamin kepuasan customer, ASSA Rent menyediakan mobil Ganti Sementara (GS). Penyebab tingginya lead time mobil GS perlu diidentifikasi untuk dapat menentukan langkah penyelesaian dengan penerapan lean service. Berdasarkan hasil perhitungan interval inspeksi dengan delay-time model, interval inspeksi optimal adalah delapan hari. Penerapan lean service diawali dengan pembuatan swim lane diagram, identifikasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, penyebaran kuesioner untuk mengetahui bobot seven wastes yang terjadi, lalu penyusunan pareto chart untuk mengetahui waste yang sering terjadi. Dari hasil pareto chart diketahui bahwa jenis waste yang paling sering terjadi adalah delay, unclear communication, error, dan unnecessary movement dengan jumlah 89,7%. Dari hasil pareto, dilakukan pembuatan Root Cause Analysis (RCA) untuk mengetahui akar permasalahan dari setiap waste yang sering terjadi serta perumusan usulan perbaikan yang dapat dilakukan. Setelah adanya usulan perbaikan, terjadi penurunan jumlah aktivitas non value added sebanyak empat aktivitas yaitu dari tujuh menjadi tiga aktivitas. |
Specific Detail Info | delay time, lean service, mobil GS, root cause analysis |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Nani Kurniati, S.T., M.T., Ph.D. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |