RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Studi Simulasi Proses Pembongkaran Muatan Kapal dengan Mempertimbangkan Kebutuhan Bahan Baku di Dermaga TUKS PT Petrokimia Gresik |
Edition | |
Call Number | 2017/II/25 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Rizki, Fariz Mustamir |
Subject(s) | Simulation |
Classification | 003 Riz s |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Academic |
Publishing Year | 2017 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | Program Pemerintah Republik Indonesia untuk mewujudkan ketahanan pangan menjadi keuntungan bagi industri pupuk di Indonesia, dimana pupuk merupakan produk pendukung bagi industri pertanian. PT Petrokimia Gresik merupakan salah satu perusahaan produsen pupuk terbesar dan terlengkap di Indonesia. Di tahun 2015, produksi pupuk yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebesar 4.107.727 ton yang mencapai 93,4% dari kapasitas produksi perusahaan sebesar 4,4 juta ton. Di dalam mendukung tercapainya target produksi, PT Petrokimia Gresik melakukan pengadaan bahan baku pupuk khususnya jenis padat bekerjasama dengan beberapa supplier dari mancanegara. Pengadaan bahan baku pupuk dilakukan oleh perusahaan melalui jalur transportasi laut. Permasalahan yang dihadapi oleh PT Petrokimia Gresik adalah terjadinya kenaikan biaya demurrage dari tahun 2015 ke tahun 2016. Menurut analisa dari laporan Demurrage Analysist 2016, penyebab naiknya biaya demurrage tersebut adalah karena jadwal kedatangan kapal bahan baku yang tidak menentu sehingga menyebabkan terjadinya congestion. Maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk membuat model simulasi dari sistem pembongkaran muatan kapal dan melakukan skenario pengembangan sistem untuk meminimalkan biaya pengadaan dan biaya operasional pelabuhan. Skenario pengembangan dilakukan dengan melakukan penjadwalan pembelian bahan baku, mengubah kebijakan antrean, dan mengubah lot size untuk jenis bahan baku DAP dan MOP. Pada penelitian ini model simulasi dibuat dengan menggunakan simulasi diskrit. Hasil running simulasi skenario pengembangan menunjukkan bahwa mengubah kebijakan antrean dan lot size pembelian berpengaruh terhadap turunnya biaya demurrage sebesar 33%. Skenario pengembangan dengan biaya paling minimal adalah skenario 1, yaitu melakukan penjadwalan rutin terhadap pembelian bahan baku dengan total biaya per tahun yang dihasilkan sebesar 465.122.730 USD dengan biaya per ton sebesar 148,579 USD dan penurunan biaya demurrage sebesar 27%. Namun turunnya biaya demurrage tidak berpengaruh terhadap turunnya total biaya. Dari seluruh skenario yang dibuat total biaya paling minimal tetap dihasilkan oleh kondisi saat ini yaitu skenario 0. |
Specific Detail Info | Demurrage, kebijakan antrean, simulasi diskrit, sistem pembongkaran muatan kapal. |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D., CSCP. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |