RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Penerapan Lean Construction Pada PT. X Untuk Meminimasi Keterlambatan Proses Produksi High Pressure Heater |
Edition | |
Call Number | 2017/II/41 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Adhitama, Rizki |
Subject(s) | CONSTRUCTION INDUSTRY-MANAGEMENT Lean Construction |
Classification | 690.068 Adh p |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Departemen Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2017 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | Salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia adalah PT X yang dapat memproduksi komponen pembangkit listrik High Pressure Heater (HPH). Dari tahun 2015 pesanan HPH pada PT X mengalami peningkatan, tetapi PT X masih memiliki masalah dalam proses produksinya. Permasalahan yang sering terjadi pada perusahaan ini adalah sering terjadi keterlambatan (delay) karena pekerjaan yang tertunda akibat material yang tidak datang tepat pada waktunya, pembongkaran dan pengerjaan ulang karena pengerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi, serta pemesanan kembali akibat material/tools yang cacat ditengah-tengah proses. Pada pengamatan yang dilakukan pada tanggal 26 Desember 2016, pekerjaan aktual proyek HPH masih sebesar 10,3%, sementara yang direncanakan sebesar 20%. Salah satu improvement yang bisa digunakan adalah dengan menerapkan konsep Lean Construction. Pada penerapan Lean Construction, terdapat beberapa tools yang akan digunakan, yaitu Value Stream Mapping, Metode Borda, Root Cause Analysis, Risk Management, dan Critical Chain Project Management. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika waste kritis pada proyek pengerjaan HPH adalah waste waiting dan waste defect dengan bobot kuisioner sebesar 0,266 dan 0,257. Setelah itu dilakukan analisa terhadap akar penyebab waste kritis dan penilaian dengan menggunakan pendekatan risk management. Hasilnya menunjukkan apabila pengelolaan database yang tidak baik menjadi akar penyebab waste dengan kategori extreme. Alternatif perbaikan yang diusulkan adalah menempatkan seseorang yang bertanggung jawab untuk memperbarui database supplier dan menerapkan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) untuk pengambilan keputusan dalam memilih supplier. Selain itu juga dilakukan pengalokasian buffer time dengan metode critical chain project management dan didapatkan project buffer selama 22 hari dan proyek dapat diselesaikan lebih cepat dari yang awalnya 263 hari menjadi 233 hari. |
Specific Detail Info | Critical Chain Project Management, Lean Construction, RCA |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Putu Dana Karningsih |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |