RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Pemodelan Keputusan Membuat dan atau Membeli Bahan Baku pada Sistem Produksi Asam Fosfat untuk Mengoptimalkan Pendapatan pada PT Petro Jordan Abadi |
Edition | |
Call Number | 2017/II/104 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Ichromantoro, Aldhiaz Pradipta |
Subject(s) | Decision Analysis Sensitivity Analysis |
Classification | 658.403 Ich p |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Departemen Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2017 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | Asam fosfat merupakan bahan baku utama dalam memproduksi pupuk majemuk berbasis fosfat seperti NPK dan SP-36. Seiring dengan rencana pemerintah dalam meningkatkan produksi pupuk majemuk, PT Petrokimia memutuskan untuk bekerja sama dengan Jordan Phosphate Mining Company untuk membangun pabrik pengolahan asam fosfat. Pabrik baru tersebut bernama PT Petro Jordan Abadi yang memiliki tujuan utama sebagai pemasok asam fosfat utama PT Petrokimia Gresik agar biaya produksi pupuk majemuk dapat ditekan. Karena selama ini bahan baku asam fosfat mayoritas masih mengimpor dari Jordania. Namun pada tahun 2016, biaya produksi asam fosfat PT Petro Jordan Abadi selalu lebih tinggi dari harga jual asam fosfat dunia. Sehingga perusahaan terpaksa menurunkan harga jual agar tujuan dibangunnya perusahaan tetap tercapai. Sebagai konsekuensinya, perusahaan mengalami kerugian. Tingginya biaya produksi asam fosfat atau cost of goods sold disebabkan oleh keputusan penentuan proporsi dalam membuat dan atau membeli bahan baku asam fosfat. Perusahaan memiliki plant yang saling mendukung, dimana plant utama membutuhkan bahan baku yang dapat diproduksi oleh plant lainnya. Laporan perusahaan pada tahun 2015 hingga 2016 menunjukkan bahwa beberapa plant pendukung tersebut tidak aktif sepenuhnya, sehingga hampir seluruh bahan baku membeli dari perusahaan lain. Dengan mempertimbangkan aspek depresiasi, perusahaan mengalami kerugian pada earning before interest and tax atau EBIT. Namun terdapat beberapa periode yang dengan proporsi production rate tertentu, perusahaan berhasil menekan COGS sehingga harga pokok produksi lebih rendah dari keuntungan penjualan. Sehingga EBIT perusahaan menguntungkan. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan untuk menentukan batasan proporsi production rate yang menguntungkan tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan batas atas dan batas bawah production rate untuk tiap plant dengan menggunakan analisis sensitivitas dan fungsi what-if analysis. Area production rate terbaik untuk sulphuric acid plant 50% (162,000 MT) - 90% (360,000 MT) dengan coal boiler plant 75% (105,750 MT) - 95% (133,950 MT) agar EBIT masih dalam kategori menguntungkan. Lalu bahan baku yang paling mempengaruhi EBIT ialah batubara dan sulfur. |
Specific Detail Info | Asam Fosfat, Analisis Sensitivitas, Analisis Keputusan, EBIT |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Yudha Andrian Saputra, S.T., M.T |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |