RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Pengelolaan Risiko Dengan Mempertimbangkan Kepentingan Multistakeholder Pada Supply Side Tuna |
Edition | |
Call Number | 2018/I/02 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Panjaitan, Olivia Pradany |
Subject(s) | Risk Management SUPPLY CHAIN MANAGEMENT |
Classification | 658.155 Pan p |
Series Title | GMD | Tugas Akhir |
Language | Indonesia |
Publisher | Departemen Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2018 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | Tuna merupakan komoditas perikanan utama di Indonesia, yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Dengan melimpahnya sumber daya laut, khususnya tuna, menjadikan Indonesia sebagai negara utama penyuplai tuna di dunia. Penangkapan terus menerus untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, dapat mengurangi jumlah tuna yang tersedia, apabila tidak dilakukan pengelolaan khusus. Kualitas tuna yang menurun, penyebaran ketersediaan tuna yang tidak merata, ketergantungan dengan cuaca, menjadi alasan pendukung diperlukannya pengelolaan pada tuna. Potensi tuna di Indonesia harus dikelola, diteliti, serta dikembangkan agar dapat terus memenuhi kebutuhan dunia dan mampu bersaing secara global. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengelola supply chain tuna dengan melibatkan stakeholder terkait. Manajemen risiko menjadi hal penting dalam supply chain, karena risiko yang muncul mampu memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas supply chain. Pengelolaan risiko terdiri dari proses identifikasi dan pemetaan, penilaian risiko, evalusi risiko, dan tindakan respon risiko. Penelitian ini fokus pada supply side, yaitu dari proses penangkapan tuna hingga pengolahan tuna, yang terbagi menjadi dua tahap berdasarkan metode SCOR. Tahap tersebut adalah tahap source dan tahap make. Dari 10 stakeholder supply side Laut Selatan Jawa Timur, nelayan tuna, pengepul tuna, instansi pada tahap source, dan industri khusus pengolah tuna menjadi stakeholder yang difokuskan pada penelitian ini. Dari proses identifikasi dan analisis risiko, diperoleh 6 kejadian risiko dan 18 penyebab risiko pada tahap source, dan diperoleh 5 penyebab risiko prioritas. Pada tahap make, diperoleh 5 kejadian risiko dengan 9 penyebab risiko, dan diperoleh 5 penyebab risiko prioritas. Risiko tersebut dipetakan menggunakan supply chain risk identification (SCRIM). Dari kedua tahap tersebut, perlu dilakukan 16 tindakan respon risiko pada supply side tuna, yang dilakukan oleh nelayan tuna, industri khusus pengolah tuna, dan instansi pada tahap source. |
Specific Detail Info | HOR Multistakeholder, Stakeholder, Supply Chain Risk Identification and Mapping, Supply Chain Risk Management |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Putu Dana Karningsih, S.T., M.Eng., Ph.D. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |