RECORD DETAIL
Back To Previous
Back To Previous
Title | Model Pengukuran Eco-Efficiency Produksi-Konsumsi Pada Ketahanan Pangan Berkelanjutan Dengan Pendekatan Sistem Dinamik |
Edition | |
Call Number | DS/2018/02 |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Findiastuti, Weny |
Subject(s) | eco-efficiency produksi-konsumsi ketahanan pangan |
Classification | 664.028 8 Fin w |
Series Title | GMD | Disertasi |
Language | Indonesia |
Publisher | Departemen Teknik Industri FTI-ITS |
Publishing Year | 2018 |
Publishing Place | Surabaya |
Collation | |
Abstract/Notes | Seiring dengan semakin meningkatnya pendapatan individu maupun negara, tingkat konsumsi juga makin meningkat beserta dampak lingkungan yang ditimbulkan. Namun, pemikiran atas sustainabilitas masih didominasi pada sisi produksi. Begitu juga dengan penilaian performansi sustainability yang juga masih terfokus pada sisi produksi yang tentunya hanya akan dapat memberikan status dan pertimbangan-pertimbangan sustainability di sisi produksi saja. Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa sisi produksi dan konsumsi tidak dapat dipisahkan satu sama lain, perlu adanya status dan pertimbangan-pertimbangan produksi dan konsumsi secara sistemik yang dapat mengekspos hubungan antar produksi-konsumsi untuk dapat menyusun strategi yang mengarah pada sustainable production and consumption. Eco-efficiency merupakan salah satu sustainability measurement tool yang banyak diterapkan pada banyak perusahaan karena mengukur performansi lingkungan sekaligus performansi ekonomi dalam satu indeks. Sayangnya tool ini juga cenderung terfokus pada sisi produksi. Satu penelitian eco-efficiency telah mengarah pada sustainable consumption, namun belum mampu menganalisa produksi dan konsumsi secara sistemik. Dengan menggunakan pendekatan sistem dinamik, penelitian ini menganalisa produksi-konsumsi secara sistemik dan mengembangkan sebuah model pengukuran eco-efficiency produksi-konsumsi pada ketahanan pangan berkelanjutan. Dimana pada penerapannya, satu tantangan penerapan eco-effciency di lingkup makro atau nasional mengharuskan diikutsertakannya indikator-indikator sosial yang selalu menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan di lingkup pemerintahan. Selain itu, kompleksitas antar indikator di lingkup makro tidak mungkin untuk diabaikan begitu saja dengan menganggap bahwa tiap indikator adalah independent. Beberapa penelitian eco-efficiency di lingkup makro belum menyertakan indikator sosial dalam perhitungan indeksnya dan mengasumsikan bahwa tiap indikator yang digunakan adalah independent. Sebuah model simulasi sistem dinamis dari eco-efficiency produksi-konsumsi ketahanan pangan berkelanjutan kemudian dibangun berdasarkan eksplorasi relasi antar indikator-indikator tersebut. Semua indikator-indikator ekonomi, sosial dan lingkungan di sisi produksi dan konsumsi dihubungkan menjadi satu kesatuan sistem simulasi sistem dinamis yang kemudian di running dalam tiga kondisi simulasi, yaitu: Business as Usual (BaU) , Single Scenario, dan Combined Scenarios. Eco-efficiency dihitung berdasarkan rasio indeks ketahanan pangan produksi-konsumsi terhadap nilai emisi produksi dan konsumsi. Penelitian ini menghasilkan sebuah model pengukuran eco-efficiency produksi-konsumsi ketahanan pangan berkelanjutan Indonesia beserta hasil pengukuran dan simulasi 11 skenario kebijakan untuk mendukung penentuan strategi selanjutnya. Model simulasi sistem dinamis dibangun dan dirunning berdasarkan data sekunder indikator ketahanan pangan berkelanjutan Indonesia tahun 2004-2013 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Model kemudian di running selama periode 2004-2025 dan dinilai berdasarkan rasio net cereal terhadap nilai konsumsi relatif (NK ratio) harus lebih dari 1 dan nilai relatif eco-efficiency produksi-konsumsi. Hasil running dalam kondisi BaU menghasilkan nilai NK ratio dengan trend menurun sebesar -1,7% dan nilai relatif eco-efficiency produksi, konsumsi dan produksi-konsumsi yang meningkat dengan trend sebesar 2,6%, 0,65%, dan 1,19%. CLD menunjukkan bahwa kondisi BaU perlu meningkatkan luas lahan irigasi, agri employment dan investment. Kondisi single scenario dihasilkan skenario 5 sebagai skenario kebijakan terbaik dengan peningkatan nilai eco-efficiency produksi-konsumsi sebesar 23,60% dari nilai kondisi BaU. Selanjutnya pada kondisi combined scenario dihasilkan kombinasi skenario 5-8 sebagai kombinasi skenario terbaik dengan rata-rata peningkatan terhadap kondisi BaU sebesar 20,59%. Berdasarkan diskusi hasil running simulasi, dapat disimpulkan bahwa pertimbangan CLD dan nilai eco-efficiency produksi-konsumsi mampu memberikan hasil pemilihan kebijakan yang lebih baik untuk ketahanan pangan berkelanjutan Indonesia. |
Specific Detail Info | eco-efficiency, produksi-konsumsi, ketahanan pangan, sistem dinamik |
Image | |
File Attachment | LOADING LIST... |
Pembimbing | Prof.Ir. Moses L.Singgih,M.Sc.PhD.;Maria Anityasari, ST., ME., Ph.D. |
Volume | |
Availability | LOADING LIST... |
Back To Previous |