Final IBL Putri, TI Taklukkan Mesin
Pertarungan antara tim basket putri Jurusan Teknik Industri (TI) melawan Jurusan Teknik Mesin di final ITS Basketball League (IBL) berlangsung sengit. Setelah bertanding selama empat kuarter, TI resmi keluar sebagai jawara putri IBL setelah memperoleh skor 46-19, Rabu (13/5).
Bintang TI Most Valuable Player (MVP) liga ini Sri Rachmi Karimah Dewi menginspirasi kemenangan timnya. Pemain satu ini berhasil mencetak 18 poin dengan enam di antaranya adalah tembakan tiga poin selama 40 menit bermain di lapangan Fasilitas Olahraga (Fasor) ITS. TI mengawali pertandingan dengan kuat usai memimpin 20-8 di 19 menit pertama. Jarak di antara kedua tim semakin besar setelah 19 poin dibukukan tim TI untuk memperkuat kedudukan menjadi 39-25 saat kuarter ketiga. Teknik Mesin semakin sulit mengimbangi kekuatan TI. Pasalnya, TI sukses mencetak 19 poin dan hanya kebobolan enam poin di kuarter ketiga untuk terus memimpin. Hingga saat kuarter terakhir, Teknik Mesin tidak cukup mengejar perolehan angka yang telah didulang oleh TI pada kuarter sebelumnya. TI pun menutup pertandingan dengan skor 46-19 sekaligus keluar sebagai jawara putri IBL tahun ini. Sri Rachmi Karimah Dewi, Most Valuable Player (MVP) tahun ini mengucapkan syukur dan bahagia atas perolehan juara yang disabet timnya tahun ini. ”Hal ini menunjukkan jam terbang pemain basket putri di jurusannya semakin meningkat,” terang mahasiswi yang akrab disapa Rachmi ini. Menurut Rachmi, pemain basket putri ITS yang potensial lebih banyak muncul di tahun ini. Sebelumnya, para pemain basket putri yang dijagokan lebih banyak bermain untuk jurusan. Selain itu, mahasiswa Jurusan TI ini juga menceritakan suka duka selama berlangsungnya liga ini. Dibanding tahun sebelumnya, sistem liga tahun ini adalah sistem grup bukan eliminasi. Menurutnya, duka selama pertandingan adalah sulitnya menemukan waktu latihan antar anggota timnya. ”Untungnya, tahun ini kami diberikan kesempatan menang, jadi tidak menyangka jika bisa menang,” ujarnya. Rachmi pun sempat membagi tips dan trik selama menjalani pertandingan. Wanita satu ini selalu mempersiapkan mental sebelum bertanding. Apalagi, sorakan pendukung diakuinya mendorong untuk bersemangat. Selain itu, sering berlatih menjadikan jam terbang pemain lebih tinggi dibanding pemain lainnya. Sesuai kata pepatah, practice makes perfect diakui Rachmi benar-benar menjadikan seseorang lebih ahli. Mengontrol emosi juga diperlukan saat pertandingan berlangsung. Pasalnya, jika mudah terbawa emosi, Rachmi meyakini akan memengaruhi pola permainan tim. ”Siapin mental, sering berlatih dan kontrol emosi, cukup tiga hal itu untuk menguasai permainan,” tandasnya. (van/sha)