Prof Ir Budi Santosa MS PhD
Kampus ITS, ITS Online – Dosen kelahiran Polanharjo ini tampak santai dalam balutan kemeja merah di acara konferensi pers pada Senin (28/11). Ia mencoba menerangkan dengan bahasa sederhana tentang keahliannya, yaitu Optimasi dan Data Mining. ”Tidur semua jika saya jelaskan dengan bahasa ilmiah nantinya,” canda Budi.
Bapak empat anak ini juga menjelaskan pidato yang akan ia sampaikan pada Pengukuhan Guru Besarnya Rabu (30/11) esok. Pidato tersebut mengenai Metaheuristik, dari Optimasi ke Data Mining. Metaheuristik sendiri adalah teknik pendekatan untuk mencari solusi optimal dari suatu permasalahan dengan menggunakan mekanisme tertentu.
”Awalnya saya memang suka akan bidang ini,” terang Budi saat ditanya mengapa ia memilih bidang Optimasi dan Data Mining. Kecintaan dalam bidang ini bergayung sambut saat ia meneruskan studinya di Amerika. Ia bertemu dengan profesor dari Yunani yang juga ahli dalam bidang optimasi dan mengajaknya untuk mendalami bidang ini.
Budi kemudian mencontohkan kegunaan ilmu Optimasi dan Data Mining dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan jurusan tempatnya mengajar, ia mengatakan bahwa optimasi dilakukan dalam pengaturan distribusi dan logistik, contohnya adalah mengatur penempatan gudang penyimpanan suatu perusahaan yang paling optimal.
Sedangkan Data Mining adalah teknik penggalian basis data untuk mendapatkan informasi yang berharga. Ia mencontohkan kegunaan Data Mining dalam bidang kesehatan, dimana dari banyak penanganan keluhan penyakit, akan bisa ditemukan pola tertentu dan pengelompokkan beberapa keluhan tersebut dengan data mining. Dari pengelompokkan itu dapat didiagnosa suatu penyakit dari keluhannya secara otomatis.
”Jujur, biasa saja, karena itu merupakan keniscayaan,” ungkap Budi saat ditanya mengenai perasaannya setelah meraih gelar ini. Budi menjelaskan bahwa gelar guru besar adalah hal normal diterima apabila aktif dalam melakukan research, menghasilkan berbagai jurnal ilmiah dan sebagainya. Ia melanjutkan bahwa yang penting adalah seorang guru besar harus lebih produktif berkontribusi dalam bidangnya.
”Yang pasti tanggung jawab besar telah menanti seorang guru besar,” terangnya.
Penggemar Koes Plus
Bergulat tiap hari dengan formulasi matematika tidak membuat kecintaan Budi terhadap musik hilang. Sejak ia masih kecil ia sudah menyukai musik terutama musik yang dibawakan Koes Plus. Lingkungan menjadi salah satu faktor ia menyukai Koes Plus. Saat dia masih kecil, hampir tiap harinya lagu Koes Plus didendangkan di radio.
”Koes Plus memiliki beat yang enak didengar dan juga syair-syair yang sederhana,” ungkapnya.
Kecintaan terhadap Koes Plus tidak hanya ia tuangkan dalam mendengarkan dan mengkoleksi album dari band asal. Ketika ia menempuh studi di Amerika, ia membuat website berisi segala hal mengenai Koes Plus.
Website tersebut ternyata diminati banyak penggemar Koes Plus di Indonesia dan akhirnya terbentuklan mailing list yang menjadi cikal bakal fans club Koes Plus di banyak kota di Indonesia. Budi sendiri pernah menjadi Ketua Jiwa Nusantara, sebuah Fans Club Koes Plus di Surabaya.
Selain berbagai buku mengenai bidang studinya, ia juga pernah menulis buku tentang Band yang berasal dari Tuban tersebut. Buku berjudul Terlalu Indah Dilupakan menjadi buku yang terkenal di kalangan penggemar Koes Plus yang merupakan karyanya.(izz/rik)