Inchall 2015, Kompetisi TI se-Asia Tenggara
Gelaran akbar Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) bertajuk Industrial Challenge (Inchall) kembali digelar. Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, dengan mengusung tema Ready for ASEAN Economic Community (AEC) 2015, lomba keilmuan Teknik Industri (TI) ini digelar untuk mahasiswa di wilayah Asia Tenggara. Tak ayal, babak semifinal dan final pun berlangsung selama empat hari sejak Rabu (4/3).
Diakui A.A. Gede Putra Semarajaya, perluasan wilayah asal peserta ini merupakan salah satu upaya untuk bias meningkatkan kualitas penyelenggaraan lomba. Ia mengatakan hal ini juga bias dijadikan ajang untuk memperluas jangkauan relasi antara peserta dan panitia. “Ini juga menjadi upaya kami untuk mempersiapkan diri menghadapi AEC 2015,” ujar ketua pelaksana ini. Lebih lanjut, mahasiswa asal Gianyar ini menjelaskan pada babak penyisihan sebelumnya telah diikuti oleh 76 tim dimana seluruh peserta diharuskan mengerjakan soal secara online. Selanjutnya, terpilihlah 15 tim terbaik yang berhak memperebutkan hadiah senilai total 4250 dollar AS pada babak semifinal dan final. “Dan ternyata terdapat tiga tim dari luar Indonesia, yaitu dari Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Teknikal Malaysia Melaka, dan Chulalongkorn University Thailand,” ungkap Semara. Menurutnya, para semifinalis akan diuji kemampuannya melalui dua stage pada babak semifinal dan company study case pada babak final. Pada babak semifinal sendiri terdiri dari Stage 1 dan Stage 2. Pada Stage 1, peserta diuji melalui tahap Industrial Engineering Basic Question (IEBQ) dan Betting Section. ”IEBQ menguji peserta dengan 50 pertanyaan pilihan ganda yang dikerjakan dalam waktu 90 menit. Sedangkan tahap Betting Section menguji peserta yang dihadapkan pada beberapa pertanyaan dengan mempertaruhkan nilai yang sebelumnya didapat pada sesi IEBQ,” tambahnya. Selanjutnya, para peserta akan menghadapi Stage 2 babak semifinal berupa pemecahan masalah industri dengan mengoptimasi penggunaan software. Setelah melalui tahap ini, nantinya lima peserta terbaik akan melaju ke babak final yang digelar sejak Jumat (6/3). Tak hanya itu, seluruh semifinalis juga akan berkesempatan mengunjungi perusahaan dan mendapat jamuan makan malam dari Walikota Surabaya pada Kamis (5/3). Di akhir, dikatakan Semara, secara keseluruhan kompetisi ini mengedepankan pola systemic thinking dalam menyelesaikan permasalahan industri. “Semua soal merupakan penjabaran dari lima keilmuan Teknik Industri ITS. Seperti ergonomi, sistem rantai pasok dan manufaktur, manajemen, serta komputasi,” ujarnya. (ayi/man) (Sumber : https://www.its.ac.id/berita/14787/en)