Persiapkan Akreditasi, JTI Gelar Simulasi Kebakaran

Detik-detik kedatangan tim penilai dari ASEAN University Network (AUN) semakin dekat. Kondisi ini dimanfaatkan oleh seluruh sivitas akademika Jurusan Teknik Industri (JTI) untuk melakukan simulasi kebakaran, Selasa (3/2). Tujuannya agar mereka lebih siap saat menghadapi penilaian AUN, Senin (10/2).
Teknik penyelamatan dan evakuasi kebakaran ini merupakan salah satu parameter AUN untuk menilai JTI. Pasalnya, instansi internasional selalu mengutamakan keselamatan para sivitasnya. Jika tingkat keamanan JTI memenuhi standar, maka jurusan ini patut untuk diselaraskan dengan jurusan bertaraf internasional lainnya. Dalam simulasi ini, kebakaran terjadi di lantai dua JTI dan dimulai ketika sirine manual dibunyikan oleh beberapa karyawan. Para mahasiswa pun mulai berlarian menuju Emergency Assembly Point (EAP) yang terletak di dua tempat, yaitu tempat parkir dan lapangan yang berada di depan dan belakang gedung JTI. Simulasi ini dipimpin langsung oleh Ketua JTI, Prof Ir Budi Santosa MS PhD. Sementara itu, Tim Tanggap Darurat yang dikoordinir oleh Anny Mariani ST MT terdiri dari beberapa dosen dan karyawan. Salah satu karyawan yang tergabung dalam tim ini, Hanif Ardiansyah mengungkapkan, sebelum melakukan simulasi mereka diberi pengarahan terlebih dahulu sehingga mampu untuk melakukan evakuasi secara baik dan benar. Meski begitu, Anny mengungkapkan masih terdapat banyak evaluasi dalam simulasi kali ini. Evaluasi pertama adalah tidak terdengarnya bunyi sirine bagi mereka yang berada di dalam laboratorium. Hal ini terjadi karena beberapa laboratorium memiliki tembok yang kedap suara. “Untuk masalah ini, akan kita selesaikan kemudian,” ujarnya. Evaluasi kedua, waktu yang dibutuhkan para mahasiswa untuk menyelamatkan diri ke EAP masih terbilang lama. “Target kami adalah tiga menit untuk mencapai EAP. Tapi, ternyata dalam simulasi ini kita membutuhkan waktu tujuh menit,” ungkap Anny. Ia menambahkan, hal ini disebabkan oleh banyaknya mahasiswa yang menganggap remeh simulasi ini sehingga bersikap santai. Meski banyak evaluasi pada simulasi pertama ini, Budi optimis para sivitas akademika JTI mampu menghadapi penilaian juri AUN mendatang. “Dengan begini, kita bisa tahu apa saja kesalahan kita dan bisa memperbaikinya di simulasi berikutnya,” pungkasnya. (pus/man) (Sumber : https://www.its.ac.id/berita/14647/en)